Bagian tengahnya mengalami  renovasi sederhana, menyebabkan keindahan yang dulu tidak dikembalikan hanya menjadi kenangan.
Sebagai tempat ibadah, gedung ini mampu menampung sekitar 800-850 jemaat dengan adanya balkon pada bagian atasnya.Â
Seiring berjalannya waktu, jemaat terus berkembang, dan tempat ibadah permanen lainnya dibangun sesuai dengan lokasi jemaat berdomisili.
Gedung yang luas ini menjadi pusat kegiatan gereja, digunakan untuk ibadah rutin, kebaktian kebangunan rohani, perayaan Natal, dan seminar-seminar rohani yang lebih besar.Â
Terhitung selama 28 tahun, gedung ini telah menjadi tempat ibadah yang tetap, memberikan makna baru sebagai pusat pembinaan iman orang percaya.
Pada akhirnya,  meskipun tidak lagi dipenuhi riuh rendah tawa penonton, gedung Kartika Beta kini mengalir dengan kehadiran ketenangan, sukacita  karena anugerah Tuhan Tuhan yang menyerta umat-Nya.Â
Transformasi dari bioskop tua menjadi gereja memberikan makna baru bagi bangunan ini. Keberadaan Gedung bioskop Kartika Beta tidak hanya menjadi sebuah Sejarah tetapi juga rumah spiritual bagi mereka yang mencari Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H