Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengukir Prestasi: Strategi Kebahagiaan Melalui Kerja Keras demi Pendidikan Anak

5 Desember 2023   21:25 Diperbarui: 5 Desember 2023   22:25 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia memulai bagaimana hidupnya yang sangat miskin mendesaknya tinggalkan kampung halamannya di desa sebuah desa di daerah Maluku Barat Daya. Dari daerah terpencil menuju kota Ambonhanya untuk  mengadu Nasib.

 Ia memulai pekerjaannya sebagai seorang pelayan di rumah kopi. Kini rumah kopi itu telah menjadi rumah kopi terkenal yang banyak di kunjungi pengujung local maupun dari luar daerah. 

Sebagai pelayan rumah kopi dimana upahnya hanya untuk kebutuhan keluarga. Dalam sepak terjangnya sebagai pelayan rumah kopi ternyata saat ini sudah masuk 18 tahun pengabdiannya sebagai pelayan.

 Banyak rekan pelayan yang tidak bertahan lama, kadang beberapa tahun atau bulan saja mereka bekeraja. Kini usia mecapai 65 tahun masih tetap bekerja. Sepak terjangnya sebagai seorang pejuang dalam keluarga  terus berjalan sekalipun kadang melewati  suka duka dalam pekerjaannya. Tetapi tidak surut semangatnya bekerja.

Bapak Daramera yang bertempat tinggal di daerah batugantung gogah kota Ambon. Sebuah tempat yang diapit dengan batu-batu karang.  Dibelakang rumahnya terdapat sebuah batu yang cukup besar dan tinggi melebihi rumah dan dikuatirkan akan roboh jika ada gempa bumi. lebih dari itu letak rumahnya juga menjanjikan pemandangan indah sekalipun setiap hari untuk menuju kerumahnya harus mandi keringat, apalagi bagi kita yang jarang mendaki ke sana.

Sebagai  tulang punggung keluarga, tiap pagi harus turun dari gunung menuju kotaAmbon tempat lokasi ia bekerja  dan pada sore hari, Kembali naik kerumah di goga pada pauncak yang tinggi.  

Hal ini dia lakukan demi biaaya studi keempat putrinya.  Perjuangan yang tak pantang menyerah telah membuahkan hasil. Kini  ketiga putrinya  telah menyandang sarjana dan masih tinggal putri bungsu yang sedang studi lanjut di salah satu perguruan tinggi terkenal di Jakarta dan   sudah pada semester ke tiga.

Oleh keluarganya menyarankan agar  berhenti menjadi pelayan rumah kopi, alasan faktor usia  tetapi bapak Daramera tetap bersikeras  dan terus melanjutkan pekerjaannya sejak pagi hingga sore hari bagaikan seorang pegawai di instansi resmi.

Alasannya kesibukan setiap hari membuat dia tetap merasa segar, tidak pikun dan tetap sehat  secara fisik.

Kisah hidup dan keluarga Bapak Daramera menjadi inspirasi, menggambarkan bahwa kesuksesan anak-anaknya tidak terlepas dari doa dan kerja kerasnya. 

Melalui kesederhanaan dan keberanian menghadapi tantangan, ia memberikan pelajaran berharga tentang arti sejati kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun