Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menghadapi Kehidupan: Tidak Ada yang Abadi di Bawah Matahari

3 Desember 2023   18:10 Diperbarui: 3 Desember 2023   21:37 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Menghadapi Kehidupan: Tidak Ada yang Abadi di Bawah Matahari" https://www.pexels.com/photo/sunray-through-trees-1420440/

"Menghadapi Kehidupan: Tidak Ada yang Abadi di Bawah Matahari”

Manusia terus diingatkan bahwa tidak ada yang abadi dibawah matahari. Apa yang harus disadari manusia...?

Di sore hari 3 Desember 2023, sementara duduk mengurai kata sambil mengayun Langkah mencari artikel di kompasiana berlogo biru, tiba-tiba ………..terlihat di platform akun resmi kompasiana.com sebuah topik yang  menarik  adalah : Tak Ada yang Abadi. 

Apa maksud dibalik topik ini...? 

Sontak teringat di benak saya syair sebuah lagu yang indah oleh Rea Christian. Lagu ini adalah salah satu lagu favorit saya setiap kali on air di radio melalui "Program Masih Ada Harapan".

 Penulis syair ini mengangkat masalah kehidupan. Ia mengajak setiap kita memikirkan apa yang perlu dilakukan dibawah matahari:

lirik lagunya seperti ini:

Dibawah matahari tiada yg abadi
Semua yg datang pastikan pergi lagi
Lihat sungai-sungai mengalir deras ke laut
Dari waktu ke waktu laut tak pernah penuh

Berapa lama lagi hidup ini bertahan?
Siapa yg dapat melawan kematian?
Berapa banyak lagi kecurangan dalam hati?
Semua akan terkubur hukuman pun menanti...


Kurenungkan Kembali, hidup manusia bagaikan sinar matahari diwaktu pagi dan pada sore harinya akan  tenggelam diufuk barat. 

Artinya hidup ini terus berjalan dan pada suatu saat akan berakhir. Tak ada yang dapat dibanggakan.

Dengan terus bergilirnya matahari, kisah kehidupan manusia tidak pernah berhenti. Sebagai makhluk yang paling dinamis dibawah kolong langit, manusia sibuk dengan kegiatan sehari-hari, seakan tak pernah berhenti.

Namun manusia perlu menyadari bahwa dibawah matahari “Tak Ada yang Abadi”. Waktu hidup setiap insan, seperti matahari yang terus bergerak, mengajarkan kita akan keterbatasan keberlangsungan. 

Kenikmatan Duniawi adalah kesia-siaan. Raja Ssalomo adalah seorang yang kaya, memiliki segala-galanya, tidak berkekurangan. Raja termsahyur, seorang berhikmat, tetapi pada akhirnya ia berkata segala sesuatu adalah sia-sia.(kemenag.go,id) 

Oleh karena itu, penting untuk merenung tentang bagaimana kita mengelola hidup ini dengan lebih bertanggung jawab.

Ada 1001 macam aktivitas di jaman modern yang terus menguras waktu dan tenaga. Manusia berselancar di lautan informasi yang tanpa batas. Kehidupan siber menjadi bagian integral dari eksistensi kita, memakan sebagian besar waktu dan perhatian. 

https://www.pexels.com/photo/close-up-photography-of-smartphone-icons-267350/
https://www.pexels.com/photo/close-up-photography-of-smartphone-icons-267350/

Tak dapat disangakali, kehidupan manusia telah tehanyut dibawah arus kecanggihan dan informasi yang terus mengalir. Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri: 

Bagaiamana kita menata hidup dengan bijak? Hidup yang bijaksana adalah: kemampuan untuk memahami dan menangani kehidupan dengan cara yang benar dan menghasilkan damai Sejahtera yang sejati (canva.com)

Selagi kita diberi waktu dibawah matahari, ada tanggung jawab yang harus diselesaikan, mengelola sumber daya alam secara bijak. Bumi, rumah tempat tinggal membutuhkan perlakuan yang lebih baik.

 Lingkungan serta gaya hidup berkelanjutan dijadikan sebagai perioritas. Sebuah persiapan bagi generasi mendatang untuk dinikmati selanjutnya.

Nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang telah tergerus oleh arus dan perubahan zaman harus terus diperbaharui demi mempertahankan elemen kunci dalam membentuk Masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

Penting untuk menyadari bahwa segala hal dalam kehidupan ini bersifat sementara. Baik kebahagiaan maupun tantangan merupakan bagian dari perjalanan manusia. 

Dengan kesiapan dan tanggung jawab yang sesuai, kita dapat mengelola hidup dengan bijaksana di bawah sinar matahari yang terus bersinar. 

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun