Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membentuk Generasi Gemilang: Tanggungjawab Bersama Guru dan Orang Tua di Rumah dan di Sekolah

2 Desember 2023   08:11 Diperbarui: 2 Desember 2023   09:11 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membentuk Generasi Gemilang: Tanggungjawab Bersama Guru dan Orang Tua di Rumah dan di Sekolahhttps://www.pexels.com/photo/women-and-little-boy-in-muse

Membentuk Generasi Gemilang: Tanggungjawab Bersama Guru dan Orang Tua di Rumah dan di Sekolah

 Untuk mencapai kulaitas pendidkan anak, kolaborasi orang tua dan guru adalah jalur yang tak dapat dihindari

Dari ruang guru https://www.smkn1perhentianraja.sch.id/mengangkat pengertian pendidikan menurut Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) yaitu: 

Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Untuk mencapai tujuan Pendidikan dalam mengembangkan potensi anak didik, tidak telepas dari kualitas seorang pendidik. Ia seorang yang memiliki kemampuan dan pemahaman mendalam terhadap materi Pelajaran, komunikasi yang baik  berdedikasi tinggi dalam mengembangkan potensi siswa.

Selain dari pada itu, seorang  pendidik harus terus upgrade  diri dalam hal pengetahuannya tentang perkembangan pendidikan dalam menerapkan metode pembelajaran yang relevan dengan pekembangan Pendidikan masa kini.

Kolaborasi Guru dan Orang Tua: Pentingnya Keterlibatan Bersama

Hal yang dapat dipahami bahwa anak itu awalnya berasal dari rumah orang tua, bukan berasal dari Sekolah. Tugas guru di Sekolah meneruskan Pendidikan orang tua agar minat dan bakat anak semakin terarah sesuai dengan sistim Pendidikan yang berlaku.

Penulis memiliki satu semboyan:" anakku adalah anakmu,.... anakmu adalah anakku".

Berdasarkan pemahaman saya sebagai penulis,bahwa  siswa tetap menjadi anak orang tua ketika  anak itu berada di rumah.  Jika siswa itu berada di Sekolah, maka  ia menadi anak dari guru di Kelas itu sendiri. Perannya sebagai guru  yang mencintai, mengasuh, mempedulikan kebutuhannya selama jam-jam belajar berlangsung  sekolah. 

Jika semboyan ini dapat diimplementasikan secara mendalam, maka akan  terjadi kolaborasi Pendidikan. Sebab untuk meraih  Kualitas pendidikan tidak hanya tergantung pada pendidik di sekolah, tetapi juga melibatkan kerjasama antara guru dan orang tua. 

Kolaborasi ini memainkan peran kunci dalam membentuk lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan holistik anak. Didalam berkolaborasi, maka akan terjadi saling terbuka dan saling bahu membahu dalam menghadapi tantangan yang mungkin akan muncul.

Peran Orang Tua dalam Mengawasi Belajar di Rumah

Peran orang tua dalam mengawasi anak tidak hanya terbatas pada dukungan di sekolah, tetapi juga dalam mengawasi kegiatan belajar di rumah. Pengalaman Ketika kedua anak saya mengikuti pendidikan pada sebuah Sekolah Swasta di kota Ambon, ada hal unik yang tidak semua sekolah dikota ini menerapkannya.

Mungkin saja ada, tetapi tidak seberapa. Keunikannya adalah, setiap siswa memiliki buku agenda harian. Apa isinya? Secara rinci adalah, hari dan tanggal,  nama siswa, jenis kegiatan yang memuat tugas harian, ujian dan  kegiatan lain selama satu  semester. 

Caranya pengawasannya adalah orang tua memeriksa buku agenda, mengawasi siswa mengerjakan tugas dan ditanda tanganinya. Besok paginya disekolah siswa mengumpulkan agenda di meja guru kelas.

Guru kelas memastikan, jika sudah ditandatangani orang tua.  Betapa ketatnya guru terhadap buku agenda siswa, maka biasanya siswa yang tidak memasukan buku agenda untuk ditandatangai guru kelas, dinyatakan tidak hadir atau menerima sangsi ringan dari guru. Tanda tangan orang tua pada buku agenda harian siswa menjadi indikator sejauh mana orang tua terlibat dalam perkembangan pendidikan anak.

Saya berterima kasih, sebab melalui buku agenda, turut mengingatkan saya selaku orang tua untuk mendisiplin anak dalam mengerjakan semua tugas dan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Disamping itu telah menanamkan nilai disiplin dan menjauhkan anak dari berbagai kegiatan yang menyita waktu belajar serta mengabaikan tugas belajar. 

Godaan terberat sesorang siswa setelah pulang sekolah adalah bermain game online dan sejenisnya. Tugas orang tugas secara aktif mengawasi anak, tentu akan menghindari mereka pada hal-hal yang tidak menguntungkan masa depan.

Sempat beredar rumor dimasyarakat bahwa sekolah swasta ini terlalu ketat dalam mendidik anak. Bahkan banyak yang tidak menyekolahkan anaknya pada sekolah swasta ini. Ada pula menyekolahkan anak hanya pada tingkat SD, atau SMP kemudian dipindahkan ke sekolah yang dianggap favorit dan tidak ketat.  

Alasanya di sekolah swasta ini,  terlalu memaksa anak dan menyita waktu orang tua  mengurus dan mengawasi anak di rumah. Namun hal itu dapat dimaklumi bahwa kualitas pendidikan itu penting. Jika inginsiswa memiliki kualitas dalam Pendidikan, disiplin siswa serta kolaborasi merupakan jalur yang tidak dapat dihindari.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun