Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen sebagai Jendela Keterbukaan

30 November 2023   15:35 Diperbarui: 8 Desember 2023   08:00 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen sebagai Jendela Keterbukaa. (Sumber gambar: pexels.com)

Mengakomodasi Ragam Isu

Dikutip dari https://diskominfo.bandungkab.go.id,  bahwa Hoax adalah informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya. 

Dengan kata lain, hoax diartikan sebagai Upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah menyakinkan akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya. Setiap pemilu penuh dengan berita hoax. 

Program radio parlemen sebagai filter segala berita yang menyesatkan masyarakat pemilih. Melalui upaya ini diharapkan turut  membentuk  Masyarakat pemilih yang berkualitas memberikan hak suaranya.

Membangun Kesadaran Partisipatif

Kelanjutan dari pemnerantasn hoax bagi dalam Masyarakat, sudah dipastikan Masyarakat pemilih lebih termotivasi dan lebih leluasa untuk menyalurkan hak pilihnya. Dengan mendengarkan program radio parlemen, turut menjawab setiap pertanyaan dalam setiap Masyarakat.

Melalui program radio parlemen, Masyarakat menjadikan demokrasi sebagai konsep hidup bukan sebuah kehampaan. 

Ini adalah alat perekat hati hati masyarakat untuk lebih dekat dengan  wakil rakyat dengan pemilihnya, menciptakan pemahaman yang mendalam, dan membangun fondasi bagi masyarakat dalam proses demokrasi mereka. 

Melalui program radio parlemen telah memberikan Pendidikan politik yang barharga bagi pemilih ditahun tahun 2024 yang berkualitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun