Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Topeng Kepatuhan: Misteri di Balik Penggunaan Helm untuk Menghindari Tilang Polisi

18 November 2023   18:51 Diperbarui: 20 November 2023   18:02 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Topeng Kepatuhan: Misteri Di Balik Penggunaan Helm untuk Menghindari Tilang Polisi"

Kota Ambon, yang terkenal dengan julukan Kota Musik (Ambon City of Music), adalah ibu kota Provinsi Maluku. Kota ini telah lama terkenal dengan masyarakatnya yang ramah, hidup rukun, dan damai tanpa memandang perbedaan. Seperti halnya kota-kota lain, masyarakat Ambon aktif sesuai dengan profesi atau bidang pekerjaan masing-masing. Namun, terdapat perubahan dalam transportasi kota selama 20 tahun terakhir, di mana angkutan kota, becak, dan ojek menjadi lebih umum dijumpai di Ambon.

Berbeda dengan masa lalu, Ambon kini dikenal dengan kemacetan, terutama pada pagi dan sore hari. Mengapa hal ini terjadi? Karena kendaraan seperti angkutan kota, becak, ojek, Gojek, Grab, dan Maxim kini memadati kota Ambon. Menariknya, ketika menggunakan layanan mobil sewaan seperti Grab atau Maxim, pengguna selalu diingatkan untuk selalu menggunakan sabuk pengaman agar terhindar dari tilang.

Bagaimana dengan masyarakat pengendara sepeda motor? Banyak yang tidak tahu peraturan tilang polisi bagi pelanggar aturan. Terkadang, sweeping kendaraan bermotor diadakan di beberapa lokasi, dan banyak yang tidak menggunakan helm. Pengalaman menggunakan jasa ojek seringkali melibatkan penghindaran atau pembatalan perjalanan karena takut kena tilang. Namun, setelah sweeping berakhir, tukang ojek seringkali membawa penumpang tanpa menggunakan helm dan tanpa persiapan dokumen lainnya. Ini merupakan risiko besar baik bagi pengendara sepeda motor maupun penumpangnya. Mereka belum sepenuhnya menyadari bahwa helm bukan hanya alat untuk menghindari polisi, tetapi juga untuk melindungi nyawa dari risiko kecelakaan lalu lintas.

Penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa penggunaan helm bukan hanya untuk menghindari tilang polisi, melainkan lebih karena kepedulian terhadap nyawa manusia. Dengan kesadaran ini, helm tidak lagi hanya menjadi topeng, tetapi menjadi alat untuk melindungi diri dari potensi bahaya kecelakaan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun