Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengupas Kehidupan: Perjuangan, Kecemburuan dan Harmoni di Antara Tetangga

16 November 2023   08:05 Diperbarui: 18 November 2023   06:19 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengupas Kehidupan: Perjuangan, Kecemburuan dan Harmoni di Antara Tetanggapexels.com

Hidup memang penuh dengan perjuangan, begitu kata yang sering terdengar dari mulut orang-orang. Dalam artikel Dedy Efendi di Kompasiana, perjuangan diakui sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan. 

Nasehat ini sering kali diulang saat kita merasa kehilangan arah, mengingatkan bahwa setiap langkah dalam hidup adalah sebuah perjuangan. Meskipun terkadang sulit, namun kita tetap butuh bersusah payah untuk menjalani hidup. 

Artikel ini menyoroti hakikat perjuangan setiap manusia, menjadikannya relevan bagi setiap individu.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, setiap orang berjuang untuk mencapai cita-cita tertinggi, bekerja keras untuk meraih penghasilan yang layak, dan bagi mereka yang sakit, berjuang untuk tetap hidup. 

Bahkan bagi mereka yang kurang mampu, berjuang demi seonggok nasi untuk menghilangkan rasa lapar. Terlepas dari seberapa sulitnya perjuangan hidup ini, banyak orang rela melakukan berbagai cara demi kelangsungan hidup. Semua ini menciptakan realitas hidup yang penuh perjuangan.

Namun, perlu diingat bahwa perjuangan hidup tidak jarang memunculkan kecemburuan sosial dan persaingan yang tidak sehat. Contoh konkretnya dapat dilihat dalam kisah dua pedagang kios tetangga yang semula bersahabat. 

Kios A dan B awalnya saling berbagi, namun ketika popularitas kios A meningkat, cemburu tumbuh di hati pemilik kios B. Persaingan pun muncul dalam pembelian barang untuk kios masing-masing, menciptakan ketegangan di antara mereka dan bahkan memengaruhi hubungan dengan pelanggan.

Seiring berjalannya waktu, persaingan semakin memanas hingga mencapai puncaknya. Puncaknya adalah ketika saya melihat kios A dan B mengadakan prasmanan dengan hidangan yang hampir identik sebagai bahan jualannya. 

Awalnya, saya mengira ada acara syukuran, namun ternyata kios B melakukannya juga pada hari yang sama  sebagai upaya menarik pelanggan yang merasa tertarik dengan kios A. Bahkan dalam penjualan pulsa, kios B selalu menawarkan harga lebih murah untuk menarik pelanggan. Persaingan ini tidak hanya menciptakan ketegangan di antara pedagang, tetapi juga di antara warga sekitar yang harus memilih di antara kios A dan B.

Kehidupan bertetangga dapat diibaratkan sebagai permainan catur, yang meskipun memiliki banyak nilai positif, tetapi juga dapat membawa nilai negatif seperti meningkatkan sifat egois, terjebak dalam tindakan licik, terperangkap dalam gaya hidup yang tidak sehat, yang pada akhirnya menimbulkan tekanan batin setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun