Sabak dan Grip: Memori Tinta di Bangku SD dan Pesona Pelajaran yang Tak Terhapus
                 JejakDahulu, apakah Anda memiliki alat tulis seperti pulpen dan pensil? Jika kita melihat ke masa lalu, alat-alat tersebut belum ada. Namun, pada zaman dahulu, manusia menulis di berbagai media, termasuk batu, daun, dan pohon. Saat ini, kita telah beralih ke media yang lebih modern seperti kertas dan buku.Â
Namun, alat tulis zaman dulu memiliki sejarah yang kaya dan menarik.Pada masa lalu, alat tulis yang digunakan berbeda dengan yang kita kenal saat ini. Manusia menggunakan berbagai media untuk menuliskan ide dan informasi, dan hal ini mencakup penggunaan batu, daun, dan pohon sebagai media tulis.Â
Meskipun saat ini kita telah beralih ke kertas dan buku, kenangan akan alat tulis kuno seperti "sabak" atau buku tulis kuno masih tetap hidup dalam sejarah pendidikan.Dalam menggali kenangan akan alat tulis zaman dulu, kita dapat memahami bagaimana perkembangan teknologi telah memengaruhi cara kita menuliskan ide dan informasi. Meskipun kita telah beralih ke media yang lebih modern, penting untuk menghargai nilai sejarah dari alat tulis zaman dulu dan bagaimana hal tersebut telah membentuk cara kita belajar dan berkembang.
Dengan demikian, melihat kembali alat tulis zaman dulu dapat memberikan wawasan yang menarik tentang bagaimana manusia telah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam mengekspresikan ide dan informasi. Meskipun kita telah beralih ke media yang lebih modern, kenangan akan alat tulis kuno tetap memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang sejarah pendidikan dan perkembangan manusia.
Beberapa alat tulis yang diambil dari cakap.com adalah alat tulis batu tajam, pena jarum, sabak dan grip, kapur, pena bulu, dan pena fontain. Melalui tulisan ini, saya teringat kembali masa-masa duduk di bangku Sekolah Dasar. Alat yang kami gunakan waktu itu adalah sabak dan grip. Sabak dan grip adalah sepasang alat tulis yang digunakan di zaman sekolah dahulu. Sabak adalah media tulis yang mirip dengan buku, terbuat dari batu karbon berbentuk segi empat. Sabak dan grip merupakan pasangan alat tulis yang digunakan bersama. Bentuk grip mirip dengan pensil, tetapi grip hanya dapat digunakan di sabak. Jadi, pada masa itu, setiap siswa harus membawa batu yang cukup berat ke sekolah.
Keuntungan menggunakan sabak dan grip adalah siswa tidak perlu membeli banyak buku, hanya satu benda untuk semua mata pelajaran. Sabak mudah pecah jika jatuh ke lantai, dan saya masih ingat ada teman yang mendapat hukuman dari guru karena menjatuhkan sabaknya dan membuatnya pecah, harus melakukan pushup sebanyak 10 kali.
Sabak dan grip sangat membantu kami di awal duduk di bangku SD. Guru-guru dengan tekun mengajari cara menulis tegak, miring, dengan tangan yang masih kaku menggenggam alat tulis grip. Yang unik, dengan menggunakan sabak dan grip, kita bisa menghapus kesalahan tulisan menggunakannya lagi secara berulang-ulang  dan membersihkannya dengan kain lap basah atau setetes air  sebelum digunakan lagi. Sabak dan grip tetap diletakan diatas meja dan tidak boleh dibawa pulang ke rumah untuk mencegah kerusakan.
Keistimewaan sabak dan grip adalah kita bisa mengingat pelajaran dari hari-hari sebelumnya, meskipun sudah dihapus dari alat tulis sabak itu sendiri. Bersyukur, meskipun zaman dulu berbeda dengan sekarang, tapi tidak kalah dengan murid-murid sekarang yang hidup di era yang semakin maju. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H