Mohon tunggu...
Nusman Nagara Muzira (aga)
Nusman Nagara Muzira (aga) Mohon Tunggu... -

Karyawan Swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lambang Paten Buton Selatan Ditetapkan

22 November 2014   20:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:07 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lambang Paten Buton Selatan Ditetapkan

LAMBANG pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Busel) resmi ditetapkan kemarin. Penetapan logo paten itu sesuai penilaian panitia lomba desain lambang daerah pemekaran daerah baru tersebut.

Panitia sayembara lambang daerah telah menetapkan tiga orang juara berdasarkan pertimbangan aspek budaya, geografis, sosial masyarakat dan aspek lain.

Dari 87 peserta panitia menyeleksi tiga orang yang ditetapkan sebagai pemenang dan berhak mendapatkan hadiah dari pemerintah Kabupaten Busel yaitu juara I diraih Suhain dengan hadiah Rp 7,5 juta, juara II Azhar dengan hadiah Rp 5 juta, jara III Ramadhan dengan hadiah Rp 2,5 juta.

Pj Bupati Busel La Ode Mustari MSi mengatakan, penetapan lambang daerah tersebut berdasarkan beberapa aspek yang ditentukan panitia. Ia juga mengapresiasi kerja panitia dan para peserta yang telah berpartisipasi.

"Ini kerja maksimal panitia luar biasa dan hak intelektual anak bangsa yang patut dihargai," ujarnya kepada awak media di gedung Lamaindo Laompo, Selasa (18/11/2014).

Seminar dan launching lambang daerah tersebut sudah diagendakan sebelumnya. Namun karena beberapa kesibukan panitia dan pemda sehingga baru digelar.

Pada prinsipnya kata Karo Kesra Pemprov Sultra ini, setelah adanya logo tersebut sudah memudahkan proses administrasi surat menyurat pemerintah.

Makna lambang Kabupaten Busel yang dipaparkan salah seorang panitia juri Dr La Maronta yakni bentuk dasar dari lambang daerah Buton Selatan adalah simbol bentuk jantung, melambangkan bahwa isi dari pada lambang ini tertanam dan bersumber dari hati rakyat  Buton Selatan  yang cinta akan kebersamaan dan gotong royong.

Lambang daerah Busel dijiwai oleh pancasila sebagai ideologi NKRI, yang terpampang jelas  dalam wujud kesucian.  bintang segi lima berwarna emas, lebih jauh memberikan pengertian bahwa dengan jiwa pancasila hendaknya dalam menggapai cita-cita, usaha untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dengan memohon ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Gambar padi dan kapas merupakan wujud kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Buton Selatan, baik sandang maupun pangan. Lambang kapas menunjukan cita-cita tercukupinya kebutuhan sandang, sedangkan Lambang Padi adalah menunjukan cita-cita tercukupinya kebutuhan pangan untuk seluruh lapisan masyarakat Buton Selatan

Gambar biji padi yang berjumlah 24 menandakan bahwa pada tanggal 24 Juni 2014, disahkanya Kabupaten Buton Selatan sebagai daerah Otonomi baru. Sedangkan gambar kapas yang berjumlah 16 kapas, menandakan Kabupaten Buton Selatan sebagai daerah Otonomi baru yang dimuat dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2014.

Gambar benteng menjulang Tinggi terdapat Baluarana Gama yaitu pertahanan Kesultanan Buton pada wilayah Batauga, Siompu dan sekitarnya, menggambarkan bahwa sejarah Kesultanan Buton, benteng merupakan pertahanan wilayah yang sangat penting keberadaanya.

Hal ini menggambarkan wujud pertahanan masyarakat Buton Selatan atas berbagai macam ancaman baik ancaman keamanan, ekonomi, sosial, budaya dan politik  yang bertentangan dengan falsafah masyarakat Buton selatan.
6 (enam) undakan dalam benteng diartikan sebagai Bulan ke 6 (Juni) dalam kalender masehi yaitu pada bulan Juni sebagai bulan terbentuknya Kabupaten Buton Selatan sebagai daerah otonomi baru.

Gambar Perahu layar diartikan bahwa masyarakat Buton Selatan sebagai pelaut ulung dalam mengarungi samudra sedang warna biru laut yang dinamis, memberikan makna akan sifat kemaritiman dari Masyarakat  Buton Selatan yang sangat terkenal sejak dahulu hingga sekarang ini.

Serta gambar layar perahu berwarna putih melambangkan ketulusan dalam setiap perjuangan demi mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Disamping itu juga laut merupakan kekayaan alam, disekitarnya merupakan modal besar dalam usaha mendatangkan kemakmuran di daerah Buton Selatan.

Lingkaran Merah dan Putih merupakan lambang ikatan/pemersatu jiwa berani dan suci bagi masyarakat  Buton Selatan, sehingga dengan adanya satu ikatan yang suci ini dapat mempersatukan seluruh komponen yang ada di Kabupaten Buton Selatan.

Sehingga dapat bahu-membahu, bersama-sama membangun daerah yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila yaitu bergotong royong. Demi terwujunya masyarakat Kabupaten Buton Selatan yang sejahtera, adil, dan makmur seutunya.

Hadir dalam acara launching tersebut, sejumlah anggota DPRD Dapil Busel, tokoh ada, masyarakat, tokoh pemuda,  para camat, lurah, kades di tujuh kecamatan wilayah Busel yakni Kecamatan Batauga, Sampolawa, Lapandewa, Batuatas, Siompu, Siompu Barat dan Kadatua.(aga)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun