Mohon tunggu...
Nuskhan Abid
Nuskhan Abid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Agama Islam Negeri Kudus

Jatuh cinta dengan jersey tim sepakbola. Kuliner, gunung, dan sedikit berwisata ke pantai.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Merenung dan Bersyukur Kunci Chill and Heal Saat Berwisata

28 April 2023   16:44 Diperbarui: 28 April 2023   16:47 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rutinitas harian memaksa kita untuk bekerja dengan cepat dan tepat. Namun, manusia tentu tidak pernah lepas dari keinginan untuk bersantai dan melepaskan sejenak rasa penat saat bekerja. Tidak bisa dipungkiri, kalau kita terlalu tegang dan serius bisa terserang stress. Rasa penat dan lelah tentu mengganggu produktifitas seseorang saat bekerja. Pikiran terasa berat tentu mempengaruhi seluruh kinerja tubuh kita saat beraktifitas. Untuk melepaskan penat tentu dibutuhkan waktu chilling (bersantai) agar pikiran dan tubuh kita juga punya waktu untuk beristirahat. Mesin saja butuh istirahat, apalagi manusia.

Ada banyak cara untuk bersantai. Melepaskan penat dari segala rutinitas harian yang terasa berat. Ngobrol bareng teman di cafe, jalan-jalan di taman kota, atau mengunjungi tempat-tempat wisata. Perihal tempat wisata, di Indonesia tentu banyak sekali pilihan tempat wisata yang bisa kita kunjungi. Setiap daerah di Indonesia punya destinasi wisata yang bisa dijadikan tempat chill and heal itulah mengapa kita harus Bangga Berwisata di Indonesia. Kita hanya perlu mencari waktu yang tepat untuk bersantai di tempat-tempat wisata yang tersebar di seluruh Indonesia. Tapi harus ingat, waktu santai kita jangan sampai mengganggu rutinitas harian ya. Bisa-bisa kita dimarahi pimpinan nanti. Bukan tidak mungkin kita malah tambah stress jadinya.

Pengalaman saya ketika berkunjung ke tempat wisata tentunya berbeda dengan pembaca kompasiana yang lain. Selain untuk bersantai, momen di tempat-tempat wisata biasanya saya jadikan untuk merenungkan segala hal yang telah dicapai selama ini. Saya lebih menyukai pantai sebagai tempat bersantai dan merenungkan segala hal yang telah terjadi. Selama di pantai dengarkan dengan seksama deburan ombak dan riuh gelak tawa anak-anak yang berlarian di sepanjang pantai. Kombinasi kedua hal tersebut membawa ketenangan. Ketenangan pikiran dan ketenangan hati.

Keriuhan di tempat kerja tentu sangat berbeda dengan keriuhan di tempat wisata. Keriuhan inilah yang menghadirkan ketenangan. Biasanya saya dengarkan dengan seksama, bagaimana deru ombak yang menghantam karang. Tawa riang anak-anak, sampai dengan suara pengeras suara penjaga pantai ketika memberikan pengunjung peringatan dan pengumuman. Keriuhan itu saya resapi dan dalam hati saya berkata bahwa semuanya menjadi simfoni yang indah kalau kita mau untuk mendengarkan dengan seksama. 

Ketika hati dan pikiran kita sudah menerima semuanya, maka ketenangan akan kita dapatkan. Kita tidak mudah terganggu dengan hal-hal yang mengusik kita. Anggap saja kita berlatih konsentrasi agar tetap tenang dalam menghadapi situasi yang kacau saat bekerja. Bahasa kerennya self healing.

Hal lain yang biasanya saya lakukan ketika berwisata adalah mencoba berbaur dengan penduduk lokal. Sangat menyenangkan ketika kita bertemu dengan penduduk asli di sebuah tempat wisata. Penduduk lokal biasanya menunjukkan keramahan, kesederhanaan dan kerendahan hati. Hal seperti ini kadang tidak kita temukan saat berada di tempat kerja.

Saat berbaur dengan penduduk lokal, kita belajar untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Kita bisa belajar dari kesabaran dan kesederhanaan para penduduk lokal. Mereka selalu gembira, tak pernah mengeluh dengan keadaan. Selalu bersemangat untuk tetap bertahan dalam situasi apapun. Ketika melihat hal seperti itu kita bisa merefleksikan dengan kehidupan kita selama ini. Bisa jadi, kegalauan dan keresahan yang selama ini kita rasakan karena kurangnya rasa bersyukur kita.

Chill and Healing di tempat-tempat wisata sangat mungkin bisa kita dapatkan keduanya. Bagi saya keduanya bisa didapatkan kalau kita mau membuka diri dan belajar dari lingkungan sekitar kita. Ketika saya berdiri di tepian pantai, mengarahkan pandangan ke luasnya samudera sambil memikirkan kebesaran Tuhan pencipta alam semesta. Melihat keindahan alam, menikmati kehidupan penduduk lokal haruslah menjadi sebuah motivasi bagi kita untuk selalu bersyukur. Semakin sering bersyukur Insya Allah hati kita akan merasa tenang.

Itulah beberapa hal yang bisa saya bagikan kepada pembaca sekalian. Semua yang saya tulis bisa dicoba para pembaca sekalian. Silahkan berbagi tips saat chill and healing di kolom komentar. Akan menyenangkan membaca komentar teman-teman sekalian, sehingga kita bisa saling berdiskusi dan sama-sama belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun