Pekerjaan rumah (PR) menjadi wajib bagi siswa untuk menguji sejauh mana pemahaman materi yang telah diberikan oleh guru.
PR bagi siswa juga merupakan tugas yang diberikan oleh guru untuk mengajar siswa agar mandiri dan bertanggung jawab. Ada beragam PR yang diberikan guru dari yang paling sulit hingga paling gampang, semua itu hanya untuk melatih kemampuan siswa untuk lebih giat belajar.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa dengan kemajuan teknologi seperti internet, sekarang siswa kelihatan lebih enteng dalam mengerjakan tugas (PR) yang diberikan oleh guru. Sebab dengan modal pulsa internet dan browsing, semua jawaban dari tugas tersebut sudah tersedia, dan siswa hanya menyalinnya dengan mudah.
Hal ini membuat siswa jadi malas untuk belajar, dan mental siswapun menjadi instant dan tidak mau berusaha menemukan dan memecahkan masalah sendiri.
Dengan bantuan internet, siswa tidak lagi gemar membaca buku, sebab semuanya sudah tersedia, tinggal mencari dan mengunduh materi apapun yang diberikan oleh guru.
Dengan kemudahan yang diberikan oleh internet tersebut, ternyata ada dampak negatif yang muncul dari internet tersebut, yakni; siswa dapat dengan mudah mengakses situs-situs dewasa yang bisa mempengaruhi pola pikir dan perkembangan otak mereka, serta berakibat buruk untuk masa depan mereka.
Kiranya para orang tua dapat lebih jeli dalam mendidik anak dengan kemajuan teknologi yang pesat. Anak juga harus dilatih untuk mengenal teknologi sesuai dengan kebutuhannya dan memiliki batasan tertentu, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah sejak dini, guna tumbuh kembang anak.
Yulianus Feka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H