Mohon tunggu...
Nus Feka
Nus Feka Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi yang Hilang

14 September 2022   08:01 Diperbarui: 14 September 2022   08:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lupa menghapus air mata ketika mereka menangis

Sudah lenyap harapan ini

Pagi ini tak seperti pagi kemarin

Mungkin esok akan sama

Atau lusa berubah karena waktu

Hanya pagi yang bisa menjawabnya

Siangpun enggan berkomentar soal ini

Ia sudah jenuh memikirkan hari berikutnya

Sungguh pagi yang jenuh dan peluh

Tak ada tangisan yang berarti di mata pagi

Hanya bekas cahaya yang memantul ke dinding

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun