KOMPAS Kota Tangerang -- Polsek Kota Tangerang di bawah kepemimpinan AKP Suyatno, S.H., M.H., kembali mencatat langkah besar dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Melalui program ketahanan pangan berbasis komunitas, Polsek Tangerang berhasil membangkitkan Kelompok Wanita Tani (KWT) "Mawar Berseri" di Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Program ini tidak hanya menghidupkan lahan-lahan tak produktif menjadi produktif, tetapi juga memberdayakan masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan berkelanjutan.
Revitalisasi KWT Mawar Berseri: Dari Vakum ke Produktif
Sebagai langkah nyata untuk menggerakkan dan membangkitkan kembali program ketahanan pangan, Kelompok Wanita Tani (KWT) "Mawar Berseri" di Babakan, Kota Tangerang, kini memiliki struktur organisasi yang solid dan didukung penuh oleh berbagai pihak. Sinergi antara pemerintah, Polsek Tangerang, dan masyarakat menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan KWT ini.
Struktur Organisasi KWT 'Mawar Berseri':
Pembina:
1. Lurah Babakan
2. Bhabinkamtibmas Babakan
3. Babinsa Babakan
4. Ketua RW 04
Pengurus Inti:
Ketua: Istiyani
Sekretaris: Djulaikah
Bendahara: Riyanti
Anggota:
1. Lilik Utami
2. Sulvia Anggraini
3. Rima Melati
4. Rosmaria
5. Artin
6. Suparmi
Dengan struktur ini, KWT "Mawar Berseri" siap menjadi motor penggerak ketahanan pangan sekaligus pemberdayaan masyarakat di Babakan.Â
Dukungan para pembina memastikan program berjalan sesuai arahan dan visi, sementara pengurus inti dan anggota aktif menjalankan berbagai kegiatan produktif di sektor pertanian dan perikanan.
Struktur organisasi yang terorganisasi dengan baik ini tidak hanya memperkuat koordinasi, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Babakan.Â
KWT "Mawar Berseri" kini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan solusi berkelanjutan untuk ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Kelompok Wanita Tani (KWT) "Mawar Berseri" sempat vakum akibat dampak pandemi COVID-19. Namun, berkat inisiatif Polsek Tangerang bersama pemerintah setempat, kelompok ini kini aktif kembali dan sukses mengelola berbagai jenis budidaya, termasuk pertanian sayuran seperti kangkung, selada air, pokcai, terong, seledri, dan pisang, serta budidaya ikan nila dan lele.
Kapolsek AKP Suyatno menjelaskan bahwa kebangkitan KWT ini sejalan dengan visi ketahanan pangan Presiden Prabowo yang mengedepankan pemanfaatan sumber daya lokal untuk memperkuat pertahanan nasional.
"Kami mendukung penuh program Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan. Dengan menghidupkan kembali KWT dan memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif, kami membuktikan bahwa pertanian lokal bisa menjadi solusi nyata untuk kebutuhan pangan masyarakat," ujar Kapolsek.
Panen Perdana Selada Air: Bukti Keberhasilan Program
Dalam kegiatan panen perdana yang berlangsung pagi tadi, KWT Mawar Berseri berhasil memanen selada air yang ditanam menggunakan metode hidroponik. Hasil panen ini langsung dipasarkan secara online dan didistribusikan ke pedagang pecel lele, ayam bakar, serta masyarakat sekitar.
Lurah Babakan, M. Ali Furqon, S.Kom., MTI., turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan panen ini.
"Panen selada air ini menunjukkan bahwa KWT Mawar Berseri kini menjadi contoh sukses pemberdayaan perempuan dalam mendukung ketahanan pangan. Kami bangga melihat Babakan menjadi pusat inovasi pertanian," ujarnya.
Dukungan Infrastruktur dari Polsek Tangerang
Dalam rangka mendukung keberlanjutan program ini, Polsek Tangerang memberikan bantuan berupa tiga unit mesin pompa air untuk mendukung sistem hidroponik. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas KWT Mawar Berseri.
"Bantuan pompa air ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan program ini berjalan lancar. Kami ingin masyarakat Babakan terus semangat dan produktif," kata Kapolsek.
Peluang Ekonomi Baru untuk Warga Babakan
Keberhasilan KWT Mawar Berseri tidak hanya memberikan manfaat pangan bagi warga, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Hasil panen kini dipasarkan tidak hanya untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk memenuhi permintaan pasar di luar wilayah Babakan.
Salah seorang anggota KWT menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya.
"Kami sangat berterima kasih kepada Polsek Tangerang dan pemerintah yang telah menghidupkan kembali KWT ini. Hasil panen seperti selada air dan kangkung sangat membantu ekonomi kami. Bahkan, sekarang kami bisa menjualnya ke pedagang pecel lele dan ayam bakar," ungkapnya.
Babakan Jadi Contoh Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas
Dengan keberhasilan ini, Kapolsek AKP Suyatno berharap program serupa dapat diadopsi oleh wilayah lain.
"Babakan adalah bukti bahwa lahan kecil dan pekarangan rumah bisa memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan ekonomi lokal. Kami ingin program ini menjadi inspirasi bagi daerah lain," pungkasnya.
Melalui sinergi antara Polsek Tangerang, pemerintah, dan masyarakat, Babakan kini tidak hanya menjadi sentra ketahanan pangan, tetapi juga simbol keberhasilan pemberdayaan perempuan melalui KWT Mawar Berseri.Â
Hasilnya tidak hanya memenuhi kebutuhan warga, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan nasional.
(Ismail Marjuki)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H