Jika negeri ini tak ada orang miskin
Maka tak kan ada angka kemiskinan
Andaikan semua orang di negeri ini kaya
Maka tak kan ada bantuan orang miskin
Jika penduduk negeri ini tak ada yang hidup miskin
Maka tak kan ada calon pemimpin yang mendongeng
Menjadikan kaum papa sebagai tangga menuju kekuasaan
Atas nama kepedulian, keprihatinan, entah apapun namanya
Terbungkus indah dalam untaian kata sembari berderai air mata
Ahhh....
Sungguh kaum papa makin tak berdaya
Sedikit senyum dan janji sudah cukup bagi mereka
Sederhana dalam hidup menghidupi
Sederhana berfikir jauh dari prasangka
Meski hanya menjadi penonton tokoh-tokoh utama sedang bersandiwara
Ohhhh.... bunga bunga kemiskinan
Engkau begitu nampak cantik dan diagungkan penuh perhatian
Dalam semu semua tertuju padamu
Mustahil engkau musnah dalam sengaja atau tidak
Justru engkau harus tetap terpelihara ada penuh sesak
Sedikit terkurangkan agar menjadi bumbu penyedap sebuah pengakuan
Menunjuk pada suatu pencapaian keberhasilan kekaisaran
Ohhhh...... Baju-baju Kemiskinan
Makin lusuh makin menawan
Banyak orang rela memakaimu untuk menutupi tubuhnya
Lebih seperti barisan karnaval berkostum compang camping
Yang realita sebernarnya jauh dari kepantasan
Sebuah sandiwara massal rela ramai-ramai menggadaikan harga diri
Demi legalitas mendapatkan uluran tangan
Tak peduli siapa yang sebenarnya lebih punya hak
Atas sebuah identitas yang benar-benar layak untuk dibantu
Dan bukan sebuah nafsu keserakahan
Yang menginginkan pengakuan sebagai orang paling menderita
Yang berdiri diatas penderitaan sesama yang sebenarnya miskin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H