Fidel Castro mungkin menjadi tokoh dunia yang paling sering mengalami percobaan pembunuhan. Dia dikabarkan telah lebih dari 600 kali mengalami hal itu. Hingga akhirnya hanya Tuhan yang mampu mengambil nyawanya.
ADA sebuah lelucon yang menyebutkan kenapa mantan Presiden Kuba Fidel Castro hanya mau mengisap satu jenis cerutu yang dibuat secara khusus. Konon, hal itu karena Castro sangat menggemari cerutu yang dibuat dengan tangan. Namun, bukan sembarang buatan tangan, melainkan cerutu buatan tangan dari daun tembakau yang digulung di atas paha seorang perawan.
Suatu ketika Castro merasakan cerutu yang diisapnya berbeda dengan rasa cerutu yang biasa dikonsumsinya. Dia marah dan singkat cerita mengetahui bahwa cerutu yang diisapnya itu ternyata tak dibuat dengan cara dilinting di atas paha seorang perawan. Sejak itu, dia membuat sebuah tim yang khusus memproduksi cerutu dengan merek Cohiba yang konon memang dibuat dengan cara seperti yang diinginkannya itu.
Ada versi lain lagi mengenai sebab Castro hanya mau mengisap cerutu merek itu. Kali ini ceritanya lebih serius, karena ditulis oleh pakar intelijen H Keith Melton dan mantan anggota lembaga intelijen Amerika (CIA) Robert Wallace. Dalam buku berjudul The Official CIA Manual of Trickery and Deception itu, diceritakan bahwa semua berawal dari sejumlah percobaan pembunuhan terhadap Castro oleh CIA.
Rencana pun disusun dengan memproduksi sekotak cerutu yang diberi LSD dengan dosis kuat. Sehingga bukan hanya mampu membuat Castro berhalusinasi dan meracau saat berbicara, tapi juga mampu merontokkan jenggot lebat yang menjadi ciri khasnya. Cerutu spesial itu sedianya akan diberikan saat Castro tampil di sebuah program talk show di WNTA-TV, New York, Amerika Serikat, yang dipandu host David Susskind.
Kegamangan timbul saat seorang  perwira senior CIA menanyakan apakah hanya Castro sendiri yang bakal mengisap cerutu itu. Sebab, dikhawatirkan cerutu akan diisap Susskind juga. Rencana itu akhirnya dibatalkan. Gantinya, dengan mengutus seorang agen ganda Kuba yang menawarkan Castro cerutu yang mengandung botulin, sejenis racun yang mampu mengakibatkan kematian seseorang dalam hitungan detik. Namun, operasi yang dilakukan pada 1961 langsung diketahui oleh agen rahasia Kuba, sehingga menuai kegagalan.
Rencana selanjutnya masih menggunakan cerutu, namun lebih dahsyat. Yakni dengan menyiapkan sekotak cerutu berisi bahan peledak. Cerutu itu diperuntukan bagi Castro yang akan mengunjungi kantor PBB. Lagi-lagi operasi itu menemui kegagalan karena endusan intelijen Kuba.
Sejumlah percobaan untuk mengerjai Castro lewat cerutu itu membuat pejabat kemanan Kuba menciptakan cerutu khusus bagi Castro. Ya, yang bermerek Cohiba itu tadi. Publik pun dapat menikmati cerutu itu, hanya saja jika mampu membelinya dengan harga yang luar biasa mahal.
Selalu GagalÂ
Percobaan pembunuhan lewat cerutu itu hanya sedikit di antara rencana AS yang terungkap dari sejumlah dokumen CIA yang dipublikasikan Associated Press. Â Menurut pejabat yang merilis laporan internal CIA, ada sedikitnya 638 percobaan pembunuhan terhadap Castro. Pejabat itu menyebut rencana mengirimkan Castro ke alam baka itu dimulai sejak awal kekuasaannya. Sekaligus sebagai sambutan terhadap kekuasaan komunis di negara yang ada di kepulauan Karibia itu.
Untuk itu dibuat sebuah proyek CIA dengan nama sandi MKULTRA. Tujuannya: Â menunjang program memenangkan Perang Dingin melawan Blok Timur. Proyek yang dipelopori Direktur Intelijen Pusat CIA saat itu Allen Dulles pada 1953 tersebut merekrut banyak pihak dari berbagai keahlian.
CIA juga mencoba merekrut Santos Trafficante, penerus Al Capone di Chicago, yang juga menjadi salah satu mafia terkuat di Kuba di era pemerintahan Fulgencio Batista. Trafficante memerintahkan anggotanya meracuni Castro, namun kembali dapat digagalkan pejabat keamanan Kuba.Â
Entah karena lelah selalu gagal membunuh Castro, CIA sempat menghentikan operasi itu. Gantinya, AS melakukan invasi ke Teluk Babi, pada April 1961. Invasi itu dilakukan dengan membiayai orang-orang Kuba di pembuangan, di barat daya Kuba, untuk menggulingkan pemerintahan Castro. Namun, operasi ini lagi-lagi, tak hanya gagal membunuh, pun menggulingkan Castro.
Gagal menggulingkan Castro lewat invasi, AS tak juga kapok ingin membunuh Castro. Tak lama setelah John F Kennedy terbunuh pada 1963, seorang perwira CIA merekrut Rolando Cubela, seorang agen Kuba di Paris. Dia dperintahkan membunuh Castro dengan menyuntikkan racun superdahsyat Blackleaf-40 melalui sebuah.pulpen yang telah dimodifikasi. Sebuah tusukan paling ringan pun akan mematikan yang terkena. Namun, Cubela rupanya tak memiliki nyali kuat. Dia membuang pulpen itu sebelum kembali ke Kuba dan membatalkan rencana pembunuhan tersebut.
Percobaan pembunuhan paling mutakhir direncanakan oleh Presiden AS paling tidak populer George W. Bush. Pejabat CIA yang merilis dokumen-dokumen rencana pembunuhan Castro menyebut Bush pernah mengesahkan perintah pembunuhan terhadap pendongkel Batista itu. Namun tidak dirinci bagaimana bentuk dan media yang digunakan serta siapa yang direkrut.
Kegagalan 10 Presiden AS
Tahun berganti, hingga akhirnya pada 25 November 2016, sang El Commandante berpulang di usia 90. Raul Castro yang menggantikannya sebagai Presiden Kuba sejak 2008 mengumumkan kabar duka tersebut di stasiun televisi negara,"Komandan Tertinggi Revolusi Kuba meninggal dunia pukul 22.29 malam ini."
Sepuluh orang Presiden AS, sejak Dwight Eissenhower hingga Barack Obama ternyata tak mampu menghabisi nyawa seorang Castro. Tidak jelas apakah semua karena begitu hebatnya intelijen dan pejabat keamanan Castro. Atau bisa jadi keperkasaan AS beserta intelijennya yang selama ini kerap didengungkan paling hebat ternyata hanyalah mitos. Yang jelas, Sang Pemilik Kehidupan telah menunjukkan bahwa tidak ada siapapun yang sanggup mencabut nyawa makhluk lain tanpa seizin-Nya.Â
Selamat jalan Kamerad. Biarlah kaum kapitalis dan imperialis bersorak mendengar kematianmu. Namun semangatmu tidak akan mematikan perlawanan terhadap mereka.
http://nunuz-mulkan.blogspot.co.id/2016/11/kisah-fidel-castro-dan-cerutu-perawan.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H