Untuk itu dibuat sebuah proyek CIA dengan nama sandi MKULTRA. Tujuannya: Â menunjang program memenangkan Perang Dingin melawan Blok Timur. Proyek yang dipelopori Direktur Intelijen Pusat CIA saat itu Allen Dulles pada 1953 tersebut merekrut banyak pihak dari berbagai keahlian.
CIA juga mencoba merekrut Santos Trafficante, penerus Al Capone di Chicago, yang juga menjadi salah satu mafia terkuat di Kuba di era pemerintahan Fulgencio Batista. Trafficante memerintahkan anggotanya meracuni Castro, namun kembali dapat digagalkan pejabat keamanan Kuba.Â
Entah karena lelah selalu gagal membunuh Castro, CIA sempat menghentikan operasi itu. Gantinya, AS melakukan invasi ke Teluk Babi, pada April 1961. Invasi itu dilakukan dengan membiayai orang-orang Kuba di pembuangan, di barat daya Kuba, untuk menggulingkan pemerintahan Castro. Namun, operasi ini lagi-lagi, tak hanya gagal membunuh, pun menggulingkan Castro.
Gagal menggulingkan Castro lewat invasi, AS tak juga kapok ingin membunuh Castro. Tak lama setelah John F Kennedy terbunuh pada 1963, seorang perwira CIA merekrut Rolando Cubela, seorang agen Kuba di Paris. Dia dperintahkan membunuh Castro dengan menyuntikkan racun superdahsyat Blackleaf-40 melalui sebuah.pulpen yang telah dimodifikasi. Sebuah tusukan paling ringan pun akan mematikan yang terkena. Namun, Cubela rupanya tak memiliki nyali kuat. Dia membuang pulpen itu sebelum kembali ke Kuba dan membatalkan rencana pembunuhan tersebut.
Percobaan pembunuhan paling mutakhir direncanakan oleh Presiden AS paling tidak populer George W. Bush. Pejabat CIA yang merilis dokumen-dokumen rencana pembunuhan Castro menyebut Bush pernah mengesahkan perintah pembunuhan terhadap pendongkel Batista itu. Namun tidak dirinci bagaimana bentuk dan media yang digunakan serta siapa yang direkrut.
Kegagalan 10 Presiden AS
Tahun berganti, hingga akhirnya pada 25 November 2016, sang El Commandante berpulang di usia 90. Raul Castro yang menggantikannya sebagai Presiden Kuba sejak 2008 mengumumkan kabar duka tersebut di stasiun televisi negara,"Komandan Tertinggi Revolusi Kuba meninggal dunia pukul 22.29 malam ini."
Sepuluh orang Presiden AS, sejak Dwight Eissenhower hingga Barack Obama ternyata tak mampu menghabisi nyawa seorang Castro. Tidak jelas apakah semua karena begitu hebatnya intelijen dan pejabat keamanan Castro. Atau bisa jadi keperkasaan AS beserta intelijennya yang selama ini kerap didengungkan paling hebat ternyata hanyalah mitos. Yang jelas, Sang Pemilik Kehidupan telah menunjukkan bahwa tidak ada siapapun yang sanggup mencabut nyawa makhluk lain tanpa seizin-Nya.Â
Selamat jalan Kamerad. Biarlah kaum kapitalis dan imperialis bersorak mendengar kematianmu. Namun semangatmu tidak akan mematikan perlawanan terhadap mereka.
http://nunuz-mulkan.blogspot.co.id/2016/11/kisah-fidel-castro-dan-cerutu-perawan.html