Mohon tunggu...
Nusantara Mulkan
Nusantara Mulkan Mohon Tunggu... Lainnya - Orang Biasa Aja

Sebagian tulisan saya yang ada di sini pernah dimuat di sejumlah media. Walaupun sedikit saya modifikasi kembali.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musik Rock Bikin Mati Muda?

24 Januari 2014   21:46 Diperbarui: 1 Desember 2016   12:11 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Live fast, die young! Sebaris kelimat Humphrey Bogart di film Knock On Any Door (1949), yang kemudian sering dijadikan moto bagi sebagian musisi rock yang mati di usia muda. Mereka mati muda karena musik yang dimainkan?

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Jimi Hendrix, Janis Joplin, dan Jim Morrison. (wac.450f.edgecastcdn.net)"][/caption]

SEPERTI blues, musik rock juga berisi ungkapan sekaligus perlawanan hati. Bisa juga berbau kematian. Simak ini: Goodbye cruel world; I'm leaving you today; Goodbye all you people; There's nothing you can say to make me change my mind; Goodbye..."

Penggalan lirik lagu Goodbye Cruel World dari album The Wall (1979) Pink Floyd itu agaknya cocok untuk menggambarkan kondisi para rocker yang mati muda. Kematian akibat ketidaknyamanan hidup di tengah lamuran harta dan popularitas. Narkoba, alkohol, seks bebas, seolah jadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup musisi rock. Mereka yang mengagungkan semboyan sex, drugs and rock 'n roll itu akhirnya justru meregang nyawa di saat usia mereka belum lagi menginjak 30 tahun.

Ingat saja kematian Jim Morrison, vokalis grup legendaris The Doors, yang meninggal dunia di usia 27. Begitu pula Jimi Hendrix, Janis Joplin, dan Kurt Cobain. Bahkan, Sid Vicious, pemain bas legenda punk The Sex Pistols, mengembuskan napas terakhirnya saat usianya baru 21 akibat narkoba. Ia depresi karena didakwa membunuh Nancy Spungen, pacarnya.

The World Almanac and Book of Facts (1997) mencatat, ada 42 legenda rock di AS dan Inggris mati sia-sia. Terbanyak akibat serangan jantung. Kuat dugaan, hal itu berhubungan dengan kebiasaan memakai narkoba atau menenggak alkohol berlebihan. Elvis Presley, misalnya, berpulang di usia 42. Gitaris dan vokalis genius Rory Gallagher tutup usia di usia 47. Keduanya pergi ke alam baka dipicu narkoba.

Di luar sebab itu, ada 36 rocker yang mati bunuh diri dan 57 lainnya karena sebab lain, termasuk kecelakaan. Selain itu, 18 musisi rock pada 1970-an tewas dibunuh. Yang paling fenomenal, tentu, John Lennon. Frontliner The Beatles itu ditembak di depan apartemennya oleh Mark Chapman pada 1980.

Tak kalah mengejutkan adalah hasil penelitian John Moores University, Liverpool, Inggris. Riset yang dilansir jurnal Epidemial Community Health itu mengungkapkan, musisi rock cenderung mati lebih cepat ketimbang musisi aliran musik lainnya. Penelitian panjang yang dilakukan pada 1956-2005 itu memaparkan, terjadi 100 kematian di antara 1.064 musisi rock. Riset itu mengupas kematian para musisi dunia dari era Elvis Presley hingga Linkin Park. Riset dilakukan atas para musisi Inggris dan Amerika Utara. Lebih dari 25% kematian itu terkait erat dengan penyalahgunaan narkoba dan minuman berkadar alkohol tinggi.

Riset itu juga memaparkan, pada lima tahun pertama setelah mencapai ketenaran, kematian musisi rock lebih tinggi ketimbang angka normal. Di antaranya terjadi pada Jimi Hendrix, Bon Scott (AC/DC), dan Sid Vicious. Gilanya lagi, rocker dari Amerika Utara punya kemungkinan dua kali lebih besar mati muda, terutama akibat serangan jantung dan stroke. Termasuk di dalamnya adalah Jerry Garcia dari Grateful Dead, Carl Wilson dari Beach Boys, dan Johnny Ramone dari Ramones. Itu, konon, karena rocker dari Amerika Utara masih ingin menunjukkan kharisma besarnya dengan menggelar tur reuni. "Akibatnya, mereka kembali menjalani gaya hidup rock 'n roll yang lekat dengan drugs dan alkohol selama bertahun-tahun," kata Mark Bellis, peneliti utama dalam riset itu.

Kehidupan musisi classic rock itu memang bisa dirunut dari gemuruh era 1960-an di belahan Barat yang hiruk-pikuk dengan gerakan pembaruan politik, ekonomi, dan sosial. Dekade itu jadi era gerakan kontrakultur yang dipelopori generasi muda bersimbol perlawanan seperti The Beatles dan The Rolling Stones di Inggris atau Led Zeppelin dan The Doors di AS. Perlawanan itu jadi lengkap dengan munculnya gerakan muda anti-Perang Vietnam melalui gaya hidup bebas flower generation ala hippie.

[caption id="" align="alignright" width="372" caption="Gaya hidup hippies saat pergelaran musik di Woodstock (goodlifer.com)"]

[/caption]

Musik rock kemudian mengawinkan diri dengan gaya hippies yang terangkum secara sempurna dalam fenomena pergelaran musik fenomenal 'Summer of Love and Peace' di Woodstock, AS, pada 1967. Gelombang budaya besar itulah yang mengesahkan pemakaian narkoba berlebihan sebagai sebuah norma dalam kehidupan anak muda saat itu. Tak heran jika satu per satu rocker tumbang menemui ajal.

Tentu, tak semua rocker akhirnya bernasib tragis seperti itu. Vokalis The Rolling Stones Mick Jagger hingga kini masih bugar. Usianya sudah 70. Juga vokalis Aerosmith Steven Tyler yang kini berusia 65 dan Johnny Rotten, vokalis Sex Pistols, kini berusia 57. Roger Daltery hingga kini juga masih hidup di usia 69. Padahal, vokalis The Who itu dikenal sebagai rocker yang sejak awal menyatakan ingin mati muda. Itu, setidaknya, tercermin dari lagu My Generation (1965). Simak salah satu bagian liriknya: "I hope I die before I get old."

Jadi, pasti, penyebab berderet rocker legendaris mati muda itu sebetulnya bukan karena mereka bermain musik rock. Melainkan gaya hidup mereka yang lupa usia dan kemampuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun