Mohon tunggu...
Nusantara News
Nusantara News Mohon Tunggu... Editor - Kreator Konten

Menulis dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Seni

Suhadi Gembot Gelar Pameran Lukisan Tema Pemilu 2024, Unik Sekali!

14 Februari 2024   20:01 Diperbarui: 14 Februari 2024   20:09 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung sedang menikmati lukisan tema pemilu 2024 di Pameran Lukisan Tunggal "Rupa-rupa dalam Do'a dan Harapan". (Foto: TH)

CILACAP, JAWA TENGAH.  Tanggal 14 Februari 2024 menjadi hari yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Pesta demokrasi di mana seluruh warga yang telah memiliki hak pilih, harus menentukan pilihannya yang akan menduduki kursi eksekutif, yudikatif maupun legislatif. 

Ada hal unik terjadi berkaitan dengan pemilihan umum di Cilacap, Jawa Tengah, di mana usai pencoblosan, digelar pameran lukisan yang bertema pemilu 2024 dengan judul "Rupa-rupa dalam Do'a dan Harapan". 

Bertempat di pendopo Padepokan Jala Sutra yang beralamat di Jalan Raya KM 16 Slarang Keugihan Cilacap, dipajang lukisan seluruh logo partai politik, pasangan calon presiden dan wakil presiden serta beberapa lukisan lainnya. 

Lukisan-lukisan tersebut  adalah karya dari Suhadi Gembot, seniman kelahiran Purbalingga 15 September 1971 yang mulai berkesenian sejak tahun 1991. Sehari-hari, Ia biasa berkarya di studionya, Studio Lukis Murni di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 162 Cilacap Utara, Cilacap. 

"Mungkin ini adalah karya lukis pertama yang bertama pemilu. Karya rupa sederhana yang menjadi rekam jejak akan masa ini yang akan tercatat dalam sejarah" buka Suhadi yang lukisannya banyak bertema semi realis dengan tambahan unsur komedi. 

Sebagian pengunjung berfoto bersama sang seniman. (Foto: TH)
Sebagian pengunjung berfoto bersama sang seniman. (Foto: TH)

Ki Purbo Sapto, pemilik tempat pameran yang merupakan pelestari budaya, menyatakan dukungan dan apresiasinya. 

"Mudah-mudahan ini menjadi simbol yang baik. Acara ini saya resmi buka dan sekaligus sebagai tanda dimulainya kembali eksistensi padepokan ini setelah 10 tahunan vakum" ucap Ki Purbo Sapto yang juga pimpinan PSHT PIlangbango itu dam sambutannya. Selain itu, juga digelar do'a bersama lintas agama/keyakinan. 

Mbah Gembot mengutarakan harapannya, "Siapapun dan dari manapun pengelola negara, baik lembaga eksekutif, yudikatif, legislatif yang terpilih serta seluruh jajarannya, semoga  menjadi Hamba Allah untuk saat ini dan seterusnya tanpa putus. Agar  negara terselamatkan dari hal negatif".

 Dari sekian banyak lukisan, semuanya memiliki pesan atau makna. Salah satunya adalah lukisan bergambar dirinya yang mirip caleg dan bertuliskan "Jangan Pilih Saya"."Ini sebuah pesan kebingungan karena saya tidak kenal dan tidak tahu kinerjanya para caleg itu".

Durasi acara dibatasi hanya 3 (tiga) jam saja, dari mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB. Dipandu oleh Telson Hardani, yang juga merupakan musisi dan penulis asal cilacap. (Th)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun