Mohon tunggu...
Erna Andriyani
Erna Andriyani Mohon Tunggu... -

i believe that everything happens for a reason.. people change so that i can learn to let go.. things go wrong so that i can appreciate them when they're right..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jiwa Tak Bertuan

16 Maret 2011   06:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:45 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sejenak ku hempaskan tubuhku di nyamannya dunia..
selalu ku lupa mengingatmu walau aku tau kau sang rahulku..
dalam tidurku, tak lagi aku bermimpi tentang kita dan masa dimana kita pernah bercumbu dalam hempasan nafas yang terpagut..
ku layangkan pandangku sejenak ke cermin itu..
berharap kan menemukan secercah jiwa yang hilang entah kemana..
walau ku tau kau takkan ada disitu tapi aku selalu berharap, suatu saat akan ku temukan keangkuhan sinar matamu..

malam terus berulang dan waktu tak lagi bisa ku kejar..
detak jantung ini serasa melemah namun ku yakin akan ada diorama dalam mimpiku di malam-malam yang akan datang..
tak ingin lagi aku berhenti dan memandang cermin itu..
tak ingin lagi walau sedetik namun ku tak mampu melupakan pesonamu dan detik-detik yang pernah kita miliki.. mungkin kesadaranku tak lagi betah singgah di kepalaku..
mungkin dia lelah berpenda dengan bisingnya hati dan pikiranku..

atau karena aku adalah jiwa yang tak bertuan hingga engkau selalu bisa memenjarakan aku dengan sombongmu dalam cermin berbingkai emas??
kau lupa..
kau lupa bahwa aku jiwa tak bertuan..
karna tak bertuanlah maka jiwa ini bisa terbang kemanapun dia mau..
berpetualang dengan mimpi-mimpi jalanan dan singgah di tiap ruang-ruang kosong yang tak angkuh tuk direngkuh..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun