Terlambatkah aku?
Kurengkuh tangan yang terlanjur membeku
Berkali kubarut-barut jisimnya,
yang kerontang bagai sahara
Meringkuk ringkih tak berdaya
Tohok lembing ke semak..
Semerbak ladang pun pegari
Memacak hidung raksanya
Terlambatkah?
Dipenantian panjang berselimut badai;
Kesiur angin kencang sesekali memusar dan menderu,
Hanya jejak nestapa yang tak tersapu
Kutapak tilasi dengan meratapi
Terus meranya celas-celus
Tohok lembing ke semak..
Ku tersungkur tonggak berdiri tegak
Duduk termenung
Masygul menatap abu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!