Mohon tunggu...
Naufal Ulum
Naufal Ulum Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Fenomena Equinox, Saat Matahari Tepat di Atas Khatulistiwa

17 Maret 2018   11:38 Diperbarui: 17 Maret 2018   11:54 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: www.news.com.au

Tepat hari Rabu (21/03) Indonesia akan kedatangan fenomena antariksa yang unik dimana matahari berada tepat diatas titik ekuator atau garis khatulistiwa. Fenomena ini dikenal dengan Equinox.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), letak Indonesia yang berada tepat di garis ekutor bumi menyebabkan Indonesia akan mengalami hari nir bayangan atau hari tanpa bayangan.Saat fenomena Equinox berlangsung, durasi siang dan malam di seluruh dunia akan sama, yakni 12 jam. Ini akan dimulai pada 20 Maret 2018 pukul 23.15 WIB, saat itu matahari akan tepat berada di atas equator. LAPAN,melanjutkan tahun ini Equinox/hari nir bayangan akan terjadi dua kali yakni pada 21 Maret dan 23 September.

Equinox terjadi karena bumi beredar mengitari matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Garis edar bumi berbentuk agak lonjong sehingga bumi kadang bergerak lebih cepat dan kadang bergerak lebih lambat.Bidang edar bumi disebut sebagai bidang ekliptika. Bidang ini miring sebesar 23,4 derajat terhadap bidang equator bumi. Karenanya, matahari tampak berada di atas belahan bumi utara selama sekitar setengah tahun dan berada di atas belahan bumi selatan setengah tahun sisanya.

Kota Pontianak yang berada tepat di garis khatulistiwa mendapat kehormatan menyambut fenomena Equinox, rencananya LAPAN akan menggelar Festival Hari Nir Bayangan pada 21-23 Maret 2018. Dalam Festival itu LAPAN akan menyajikan pertunjukan planetarium mini, pameran, dan ceramah edukasi. 

Perlu diketahui Indonesia merupakan salah satu dari 14 negara yang dilalui garis khatulistiwa. Ekuator atau garis khatulistiwa adalah sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet.Garis khatulistiwa ini membagi Bumi menjadi dua bagian belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. 

Wilayah yang berada di ekuator memiliki keisimewaan dibandingkan dengan wilayah yang jauh darinya. Seluruh wilayah yang dilalui ekuator memiliki iklim tropis. Iklim tropis terletak antara 23 1/2° LU (Lintang utara) dan 23 1/2 LS (Lintang selatan) dan hampir 40% dari seluruh permukaan bumi.Selain itu curah hujan, suhu, dan kelembaban di daerah khatulistiwa tergolong tinggi. Karena itu hewan dan tumbuhan dapat hidup dengan baik dan subur karena matahari terus bersinar sepanjang tahun.

Di Indonesia sendiri kota yang dilalui ekuator antara lain: Pontianak, Bontang dan Riau sedangkan pulaunya antara lain: Sulawesi Tengah, Kepulauan Batu Lingga, Kepulauan Kayoa, Pulau Gebe, dan Amberi. Di setiap daerah yang dilalui ekuator dibangun monumen berupa tugu sebagai ikonnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun