Manusia adalah mahkluk sosial. Sebagai mahkluk sosial, hidup bersama orang lain adalah keniscayaan. Mutlak. Artinya, setuju atau tidak, di ruang sosial kita akan hidup bersama yang lain, aktivitas kita berkaitan dengan yang lain. kebutuhan kita terpenuhi lantaran karena keterlibatan orang lain.
Untuk bisa hidup bersama orang tentu kita harus memiliki sejumlah keutamaan dan kecerdasan sosial. mengapa? Karena Walaupun manusia terlahir sebagai mahkluk sosial tetapi tidak otomatis ia bisa hidup berdampingan dengan yang lain secara baik.Â
Perlu keutamaan dan kemampuan tertentu yang mesti dimiliki agar kita bisa hidup berdampingan secara baik dengan yang lain. apa itu? Kemampuan untuk berpikir positif terhadap orang lain, mengakui dan mengapresasi keunggulan orang. Inilah yang saya maksudkan dengan filosofi ibu jari
Secara Visual ibu jari ukurannya lebih besar dari keempat jari lainnya. Ketika hendak memuji seseorang, kita spontan mengacungkan ibu jari. Secara visual juga kalau cermati di dalam ibu jari ini adalah kelebihan serentak terdapat kekurangan: paling besar dari yang lain, tetapi letaknya sedikit lebih rendah dari jari lainnya.
Filosofi yang bisa digali untuk hidup adalah demikian:
Seperti ibu jari demikian diri kita dalam konteks hidup sosial: kadang dalam hal tertentu, bidang tertentu kita dianggap besar. Hebat. Tetapi mesti kita sadari juga bahwa dalam hal tertentu bisa saja kita kecil, tak diperhitungkan sama sekali.Â
Misal saja, Leoni Messi dianggap 'besar' dalam bidang sepak bola, tetapi bisa saja ia 'kecil' dalam bidang olahraga lainnnya. Michelangelo misalnya, ia dikenal 'besar' dalam hal melukis, tetapi bisa saja 'kecil' dalam bidang kehidupan lainnya.
Intinya, tidak ada manusia yang sempurna,yang sama sekali tidak memiliki kekurangan. juga tidak ada manusia yang sama sekali buruk, tidak ada satupun kelebihannya. Kalau demikian faktanya, maka semestinya dalam hidup sosial:
1. Saya harus memiliki keyakinan diri. Bahasa  kerennya: PD alias percaya diri. Jangan minder, karena orang yang minder akan kesulitan untuk berkembang dan hidup secara normal bersama yang lain. Orang yang minder, cenderung menilai diri 'kecil'.Â
Padahal seperti ibu jari, walaupun letaknya sedikit lebih rendah tetapi ada hal yang menonjol darinya, yakni ukurannya besar.Â