Sejak covid-19 melanda negeri ini berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk mengatasi penyebaran virus yang berbahaya ini.Â
Upaya-upaya ini lahir dari maksud luhur Pemerintah untuk menyelamatkan nyawa warga bangsa ini. Tetapi disayangkan bahwa upaya baik ini belum sepenuhnya membuahkan hasil yang maksimal.Â
Virus berbahaya ini tak kunjung minggat dari bumi Indonesia, dan bahkan telah merenggut nyawa puluhan ribu anak bangsa ini. Belum terhitung yang masih dalam perawatan dan yang menjalani isolasi mandiri. Ada apa dengan ini semua?Â
Apakah karena strategi pemerintah belum sangat 'manjur' ataukah karena daya kerja dan tingkat keganasan virus yang melampaui kemampuan manusia untuk mengatasinya?Â
Atau tingkat kedisplinan dan kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokoler kesehatan yang masih memprihatinkan? Ada faktor lain yang oleh banyak orang menafsirkan secara magis sebagai bentuk kutukan atau kemurkaan Yang Kuasa.Â
Untuk yang terahir ini tentu sulit dibuktikan secara ilmiah dan rasional. Penulis secara pribadi lebih tertarik untuk menakar dan menganalisis tiga kemungkinan pertama tadi: strategi penanganan, keganasan virus dan kesadaran menjalankan protokol kesehatan.
Strategi Penanganan
Penulis menyadari tidak memiliki kompetensi memadai untuk menilai efektivitas dan ketepatan strategi yang diterapkan pemerintah terkait penanganan covid-19.Â
Tetapi hendak menyodorkan sejumlah fakta yang menunjukan bahwa pemerintah tidak tinggal diam, tidak menyerah tanpa upaya untuk menangani wabah berbahaya dimaksud.Â
Tentu sudah banyk strategi dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sebut saja beberapa di antaranya: penggalangan gerakan 3 M dan 5 M: memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, lalu mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.Â
Masyarakat diimbau untuk mengikuti protokoler kesehatan dalam aktivitas sosialnya. Selain itu, pemerintah juga telah mengupayakan pemberian vaksinasi yang sampai saat ini masih berlangsung.Â