Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,
Ingat jawab salamnya dulu, hehe.
Selamat malam buat orang-orang yang sempat mampir baca tulisan ini. Sudah hampir lebih setahun saya tidak pernah menulis di akun ini, terakhir kali update dan bercerita ria pas saya masih menyandang gelar 'maba' atau mahasiswa baru yang masih lucu dan polos. Eh, apanya yang lucu? haha. Dan hari ini, aku kembali dengan keisengan ingin menulis lagi dan sekaligus sedang mengikuti sebuah challenge.Â
4 semester sudah saya lewati sebagai mahasiswi Farmasi dan sekarang telah menginjakkan kaki di semester 5 yang luar biasa. Seorang mahasiswi semester 5 seperti aku masih 'bukan apa-apa' jika dibandingkan dengan kakak-kakak yang sudah melewati semua lab, sudah lulus S1, atau yang sudah Apoteker. Ya, jelas pengalaman mereka lebih banyak dan masih banyak proses-proses yang sudah mereka lewati dan tentunya... dengan manis menunggu saya untuk melewatinya juga.
But, mungkin saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya selama hidup di dunia yang asik, dunia Farmasi. Cieee, asik.
Jujur, masuk di Farmasi memang awalnya murni ingin berkontribusi dalam dunia kesehatan. Keren aja gitu liat orang-orang yang bantu orang banyak melalui pekerjaan mereka sebagai petugas kesehatan, entah itu dokter, bidan, perawat, maupun Farmasis. Takdir memang membawa saya hingga kesini, dan akan sangat panjang dan menyedihkan jika menceritakan detailnya perjuangan hingga terdampar di Farmasi. Awalnya, saya yakin akan sulit bertahan di Farmasi yang katanya berat. Tapi memang dasarnya keras kepala, tetap bertekad 'Yasudahlah, aku keterima disini, berarti rezeki ku disini. urusan susah ngaknya, nanti diatur'Â dan ya... nanti diatur dan ternyata sulit diatur.
Semester 1, semuanya baik-baik saja hingga akhir semester yang luar biasa banget. Mulai dari berkenalan dengan laporan, tugas pendahuluan, respon, dan laporan lengkap yang benar-benar memberi pengalaman baru. Awalnya, saya berpikir kalau masuk Farmasi tidak akan bertemu dengan fisika, biologi, matematika dan sebagainya kecuali kimia. Tetapi tidak semudah itu bambang. Farmasi ibaratnya all in one buat saya pribadi, haha. Kita belajar tanaman-tanaman juga, sampe ciri-cirinya, bentuk daunnya, batangnya, akarnya, pokoknya tentang morfologi tumbuhan. Berkenalan dengan hewan-hewan coba yang lucu-lucu tapi ganas, berkenalan dengan farmasi fisika yang bikin saya berpikir 'ini apaan sih', berkenalan dengan segala macam jenis rumus, hitungan dan struktur-struktur kimia yang waktu SMA saya nyesal terlalu se-bodoamat itu tidak belajar dengan baik.
Semester 2, ibarat dunia terbalik, mungkin dunia ku waktu itu benar-benar terbalik. Semester 2 tidak sebercanda itu, mulai dari bertemu dengan proker-proker kimia analisis, jurnal-jurnal internasional, instrumen-instrumen analisis, dan dunia farmasetik yang jujur banget sangat seru. Terkhusus bagian farmasetika, percayalah kawan, waktu itu saya yang masih ibaratnya new member di Farmasi benar-benar bangga banget bisa bikin sediaan yang sederhana dengan hitung-hitungan dosisnya yang ribet. Jujur, di semester ini adalah semester paling berat sepanjang saya hidup di Farmasi, haha. Soal nangis, itu sudah menjadi hobi apalagi buat anak rantau yang lemah seperti saya. Meski seru, sulit juga merupakan hal yang paling mendominasi apalagi bisa dikatakan bahwa semester ini sudah masuk ke level 1 nya Farmasi yang sebenarnya.
Semester 3, lab makin banyak, semester 4 sama aja, susah iya, seru iya, capek juga iya, jenuh nya lebih iya. Sampai semester 4, saya pribadi dapat menyimpulkan bahwa farmasi itu SUSAH SUSAH MANTAP, haha. Apalagi semester 4 sudah kenalan dengan lab baru yang akrab disapa lab tekno. honestly, lab ini benar-benar farmasi banget. Dari formulasi, produksi, dan evaluasi sediaan padat seperti tablet, kapsul dkk semuanya dipelajari disini.
tahukah kalian? asik banget ala ala begini, haha.
oke lanjut.
jadi guys, obat itu yang sudah berada didalam kapsul atau bentuk sediaan lainnya sebenarnya kalian tidak bisa asal modifikasi aja. contohnya nih ya, dulu... jujur sering banget isi kapsulnya dikeluarin terus diencerkan pas mau minum obat padahal sengaja dalam bentuk kapsul biar menelan obatnya lebih nyaman dan bisa menutupi bau atau rasa tidak enak pada obat atau untuk menjaga stabilitas zat aktifnya. Padahal, kalau tidak bisa menelan tablet atau kapsul, bisa saja kok kita mencari dalam bentuk sediaan lain seperti sirup dan sediaan-sediaan cair lainnya. Lain kali, mungkin saya bisa jelasin lebih detail.
Semester 5, semester ini, bagaimana kabarnya?Â
Alhamdulillah, setidaknya sudah bisa beradaptasi dengan dunia Farmasi yang super nguras tenaga dan pikiran. Bertahan hingga semester ini dengan keadaan yang Alhamdulillah baik-baik saja adalah hal yang harus dan sangat harus saya syukuri. Ya biarpun lewatin tiap semesternya dengan prinsip 'hari ini pasti berlalu' , 'sudah dil, nangis aja, capek aja sekalian', 'orang lain bisa, kamu juga inshaAllah bisa', 'usaha terus, urusan berhasil atau tidaknya yang penting usaha' dan banyak lagi kata-kata mutiara untuk diri sendiri yang sudah saya hapal mati.
Hingga semester 5 ini, sangat banyak ilmu yang saya dapat. Yang dulu saya tidak mengerti sama sekali, sekarang sudah much better-lah. Sangat banyak hal-hal baru yang saya rasakan, terutama pengalaman-pengalaman di lab yang mustahil untuk dilupakan, haha.
Buat kalian, yang mau daftar jadi mahasiswa Farmasi...
Jangan takut, Farmasi seru kok.
Memang capek, sulit, ribet, rumit, dan kata-kata yang menggambarkan 'susah' lainnya, but guys, kalian harus rasakan sendiri bagaimana fun nya hidup di Farmasi dengan jantung yang selalu deg-degan pas mengumpul laporan, deadline tiap hari, dan lari-larian kesana kemari dan tertawa. apasih dah kek lagu aja:(
Tapi, ini serius. Coba dulu, jangan cepat nyerah. memang tidak ada sukses yang instan, kalaupun ada ya pasti feel perjuangannya kurang. kalaupun ada.
and you know, kepuasan yang paling nyata di Farmasi itu kalau sudah melewati tiap semesternya dengan usaha kita sendiri .
Semangat farmasis! All the love.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H