Pendahulu kita mungkin sudah memahami dan mengajarkan kita untuk masa depan tentang sebuah jawaban-jawaban ujian kelak kita dapati. Dengan berjalannya waktu kini kita dalam posisi mereka yang memikirkan tentang bagaimana merawat bumi dan kehidupan manusia, kita semua mungkin akan sepakat mengatakan tentang pengalaman adalah sebuah pembelajaran terbaik. Fakta itu tidak bisa dibantah sekalipun anda mungkin bisa mempertanyakan tentang kehidupan seseorang melalui pengalaman yang berbeda. Jika hari ini Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak bisa menghentikan kejahatan kemanusiaan, sudah waktunya para pemimpin negara-negara islam dan arab serta dunia timur mengambil peran dan sikap. Apa yang terjadi hari ini sebagian dari mereka terkesan ragu bahkan memilih sikap aman untuk memposisikan mereka berada di bagian pihak mana, meskipun kebenaran telah tampak  ada di depan mata.Â
Jika memang pemimpin-pemimpin negara islam dan arab serta timur mendukung bahwa cita-cita perdamaian adalah sesuatu yang mulia dan harus diperjuangkan, sudah seharusnya mereka lantang dan mengambil peran serta sikap untuk memastikan mana negara sahabat dan mana negara penjajah. Kita perlu mendefinisikan ulang tidak hanya tentang harapan-harapan dan angka tingkat pertumbuhan dari ekonomi dunia. Lebih dari itu, kita bisa mendefinisikan ulang tentang dampak perdamaian dunia untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat dunia.
Pendengar Yang Baik
Tidak hanya masyarakat Palestina yang selalu menceritakan kondisi kehidupan mereka selama 75 tahun dalam situasi penjajahan yang mereka alami dan ingin mendapatkan perhatian dunia, pun demikian dengan kita. Jika kita saja bercerita dan berharap orang lain mendengarkan dan menjadikan itu seperti ikatan tali yang membelenggu dan terlepas pada diri kita, bagaimana bahagianya seorang anak yang  selalu bercerita dan antusias menceritakan kegiatan mereka selepas bermain kepada orang tua? Bagaimana rasa haru seorang ayah yang memikirkan setiap permasalahan kehidupan keluarganya yang telah dijawab oleh Tuhan dikemudian hari? Hari ini mungkin kita tidak mendengar lagi tangis dari saudara, mungkin mereka sedang terlelap tidur atau mungkin air matanya telah terkuras habis bahkan makanan yang tersaji belum sempat mereka melahapnya.
Bagian Penting
Kita semua kecil di hadapan Tuhan, namun jangan pernah merasa kecil dihadapan kebatilan. Ketika kita merasa tidak pernah didengar, maka cukuplah yang menguasai alam semesta ini tetap mendengar. Kita adalah partikel terpenting dalam susunan atom pada alam semesta. Cepat atau lambat kita mungkin akan dilupakan dan dilahap oleh waktu, tapi catatan kemuliaan setiap langkah kita akan abadi terpampang dalam setiap sudut lembar alur cerita yang bermuara pada hari pertimbangan.
Dari saudaramu Indonesia, Palestine Will Be Free
Jakarta, 9 November 2023
Nuryayan Andri Suhendri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H