Mohon tunggu...
Nuryayan Andri Suhendri
Nuryayan Andri Suhendri Mohon Tunggu... Akuntan - Penikmat hidangan kopi dan gemblong (uli)

Karyawan di Perusahaan swasta, suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Sosok Itu

3 Maret 2020   20:53 Diperbarui: 3 Maret 2020   20:49 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alangkah bahagianya aku mempunyai dua sosok ini

Alangkah bahagianya aku ketika aku dibelai saat dalam buaian

Alangkah bahagianya mereka menyambutku

Ada anak yang pandai mengucapkan terima kasih pada kedua orang tuanya langsung dengan tutur katanya

Ada pula anak yang tidak pandai bertutur namun dia bisa menuliskan perasaan dan terimakasihnya dalam bentuk tulisan

Serta ada anak yang menuangkan perasaannya dalam sunyinya malam dengan cara bermunajat

Langkah kakinya yang mulai hari ini tertatih

Pandangan matanya yang mulai memudar

Kerut wajahnya yang mulai menipis

Waktu luang yang telah diberikan

Nasihat-nasihatnya  yang keluar dari bibirnya 

Belaian kasih sayangnya yang tidak bisa dipadamkan

Ketika aku lahir mereka haru bahagia, ketika aku belajar mereka membekaliku buku, pakaian hingga uang saku untukku

Ketika pagi mereka memandikanku, hingga kini sentuhan tangan keduanya masih terasa di pipi

Ketika pagi hari mereka merapihkan rambutku hingga menyediakan makanan terbaik untuk seluruh anggota tubuhku

Ketika pagi hari mereka rela mengantarkan anaknya ke sekolah terbaik

Ketika pagi hari mereka berdoa untuk kebaikan anaknya yang sedang belajar

Aku mendengar, aku melihat, aku merasakan dan aku belajar dari keduanya

Ya Rob, Tetap lembutkan hatiku selembut kasih sayang mereka padaku

Jakarta, 03 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun