https://ejournal.upi.edu/index.php/tarbawy/article/view/16752/9358
Untuk menjaga agar semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" itu tetap hidup dan tumbuh dalam realitas masyarakat, maka dibutuhkan pendekatan yang tepat terutama lewat pendidikan nilai kebinekaan. Artinya, pendidikan nilai kebinekaan tidak cukup diajarkan, namun juga secara afektif ditumbuhkan rasa mencintai nilai-nilai dan karaker baik di hati setiap peserta didik, dan yang jauh lebih utama adalah membiasakan untuk mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
 Topik 4 ini memberikan contoh praktis bagaimana menerapkan nilai-nilai toleransi di sekolah atau kelas dalam bentuk program kebinekaan. Beliau membahas tentang pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan menghargai keberagaman di sekolah. Bapak Dr. Sukoriyanto, M.Si., mengajak peserta untuk menciptakan program-program yang mendorong partisipasi dan keberagaman peserta didik. Peserta diklat diberikan inspirasi tentang pendekatan yang dapat diimplementasikan di sekolah mereka untuk menciptakan lingkungan yang menerima dan inklusif bagi semua peserta didik.
Terakhir, pemateri Bapak Dr. Sukoriyanto, M.Si membawakan topik "Sekolahku yang Damai."., Topik 5 ini memberikan pemahaman kepada peserta akan sekolah yang aman, nyaman, serta apa saja tantangan dan solusinya. Beliau Memaparkan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang damai dan strategi untuk mengatasi konflik di antara peserta didik. Peserta diklat diajak untuk melihat konflik sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh bersama. Melalui pendekatan yang penuh perhatian dan dialog yang terbuka, mereka dapat menciptakan suasana yang harmonis dan damai di sekolah.
Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) ini telah memberikan wawasan yang berharga bagi mahasiswa PPG Dalam Jabatan K1G2 PGSD 02 dan PGP PGSD 02 Universitas Negeri Malang (UM). Melalui pemateri yang ahli dan topik yang relevan, peserta diklat telah mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menghargai dan merayakan perbedaan budaya, serta bagaimana menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan damai. Semoga diklat ini menjadi titik awal untuk menerapkan nilai-nilai kebhinekaan dalam pendidikan dan membangun masyarakat yang harmoni di tengah tantangan global yang kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H