Mohon tunggu...
NuryadinFadli
NuryadinFadli Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

senantiasa belajar menemukan hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melihat Pernikahan Dari Sudut Agama

14 November 2024   16:02 Diperbarui: 14 November 2024   16:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut hemat saya, dorongan yang paling kuat untuk menikah selain mungkin faktor pemenuhan kebutuhan biologis yang sehat, aman dan halal, atau faktor pemenuhan kebutuhan ekonomi, adalah faktor agama. Hanya agama yang memberikan dorongan paling kuat untuk menikah dengan berbagai keuntungan dalam menikah dan ada pahala yang besar dalam pernikahan. 

Agama Islam mengajarkan bahwa pernikahan adalah ibadah terpanjang sepanjang hidup. Disana ada kesabaran yang harus selalu dijaga, ada saling memaafkan yang itu berpahala, ada menafkahi anak dan istri yang berpahala, ada aktivitas membesarkan anak yang itu akan mendapatkan pahala yang besar dan anak juga merupakan investasi akhirat bagi bapak ibunya.

Begitu juga dengan Konsep child free yang sekarang populer dikalangan anak muda, bila dikaji dari sudut pandang Islam sungguh sangat bertentangan, justru agama Islam mendorong supaya setiap pasangan menikah memiliki keturunan yang banyak. Islam memandang bahwa anak adalah investasi dunia akhirat, saat di dunia bisa membantu saat orang tua masih hidup, dan saat orang tua telah tiada atau meninggal dunia, doa anak anak Soleh adalah sesuatu yang sangat diharapkan untuk mengangkat derajat orang tua di akhirat di sisi Allah SWT. 

Hematnya, orang yang beragama akan berusaha untuk menjalankan salah satu ajaran agamanya yaitu menikah, dan bukankah menikah itu melaksanakan fitrah, Fitrah manusia berpasangan. Pertanyaannya, masih adakah agama di hati kita masing-masing??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun