Masih adakah pemimpin yang salah satu tujuan dia menjadi pemimpin, mencalonkan diri menjadi pemimpin agar dipilih jadi pemimpin, tujuannya yaitu supaya dicintai Tuhannya. Dalam Islam ada pahala yang besar bagi pemimpin yang menjalankan kepemimpinannya dengan benar, dengan prinsip prinsip keadilan dan kebenaran yang telah Allah SWT ajarkan.Â
Atau mungkin tujuan ingin dicintai Tuhannya adalah tujuan yang terlalu jauh, asing dan jarang dibahas. Larut dalam tujuan orientasi keduniaan semata, yaitu memperkaya diri sendiri dan keluarga serta partainya. Padahal untuk menjadi  pemimpin yang dicintai Tuhannya tidaklah susah, caranya dengan menerapkan 5 butir Pancasila yang sangat familiar bagi kita bangsa Indonesia.Â
Sila pertama berbunyi Ketuhanan yang maha esa, maka seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya akan senantiasa berpedoman kepada ajaran ajaran Tuhannya. Dia tidak akan menghianati Tuhannya dalam memimpin. Dia ingin sekali meraih cinta dari Tuhannya, supaya kelak di kehidupanmu setelah kematiannya, dia mendapatkan surga yang dijanjikan.Â
Sila kedua berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Pemimpin akan senantiasa menjunjung tinggi keadilan, keadaban dan menghargai kemanusiaan. Akan senantiasa membela manusia manusia lemah yang ada dibawah kekuasaannya dan tidak sekedar merangkul manusia manusia kuat di lingkaran kekuasaannya.Â
Sila ketiga berbunyi persatuan Indonesia, dia akan mengutamakan persatuan diatas perbedaan. Perbedaan adalah anugrah dari Tuhan. Perbedaan adalah rahmat dari Tuhan. Perbedaan jangan dijadikan alasan untuk konflik. Yang memilih dia ataupun tidak memilih dia, saat sudah jadi pimpinan harus diayomi semuanya.Â
Sila ke empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Pemimpin yang terpilih akan senantiasa mengambil kebijakan yang cintai rakyatnya. Dia tidak akan mengambil atau memaksakan kebijakan sebelum bermusyawarah dulu dengan rakyatnya. Karena kebijakan yang dipaksakan hanyalah akan mendapatkan penolakan yang keras dari rakyat dan apa yang diinginkan pemimpin tidak tercapai.Â
Sila kelima kemanusiaan yang adil dan beradab. Keadilan adalah hal yang harus di junjung tinggi. Pemimpin yang adil pastilah dicintai rakyatnya. Pemimpin juga harus menjunjung tinggi nilai nilai keadaban.Â
Semoga kita memiliki pemimpin pemimpin yang melaksanakan Pancasila dalam kepemimpinan nya. Pancasila bukanlah sekedar teks yang senantiasa diulang ulang saat upacara bendera. Tetapi sesuatu yang harus dilaksanakan oleh pemimpin dan rakyatnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H