Menurut saya, warung yang paling berjasa dalam hidupku adalah kantin sekolah, disana aku bisa ngutang bahkan tanpa ada jatuh tempo, yang penting dibayar, dan ibu pedagangnya selalu ramah, tidak pernah bermuka kecut.Â
Warung berjasa yang pertama adalah kantin sekolah saat aku di MTs dan Madrasah aliyah dulu. Di sekolahku dulu memang ada banyak kantin yang berjualan melayani kebutuhan siswa, tapi menurut aku tidak ada yang seramah ibu bon. yah kami memanggilnya ibu bon. dan suaminya kami panggil pak Bon. saya tidak tahu nama asli penjaga kantin itu, tetapi kami memanggilnya Pak dan Bu bon. Beliau menjual gorengan dan aneka minuman dingin, ada juga mie instan dan kadang nasi goreng sesuai permintaan para siswa. Â istimewanya bu Bon adalah beliau selalu ramah terhadap semua siswa, bahkan kepada saya sekalipun yang sering ngutang karena kurangnya uang jajan dari orang tua.Â
Warung berjasa kedua adalah kantin sekolah juga, dimana aku sekarang mengajar di sebuah SMA. Ibu dzul namanya, lagi lagi lengkapnya saya tidak tahu. dan istimewanya dia adalah selalu boleh menghutang kepada semua guru dan tanpa ditagih. tanpa muka kecut kepada yang ngutang, dan kalau mau ngutang kita sendiri yang menghitungnya. Dia juga tidak pernah memantau anak sekolah yang beli di tempat dia tentang berapa yang dia makan dan bayarnya berapa. karena terkadang banyak prektek curang yang dilakukan anak sekolah yaitu makannya lima gorengan tapi ngakunya cuma makan dua.Â
Ibu dzul ini tidak pernah memperhatikan berapa yang pembeli makan, yang penting bagi dia konsumen senang dan bayar. atau konsumen senang dan ngutang lalu dibayar beberapa hari kemudian. dan saya lihat warung ibu dzul ini cukup berjasa bagi karyawan di sekolah saya yang kadang kadang ngutang dulu dan dibayar gajian. dan betapa semua kesepian, baik guru ataupun siswa kalau bu dzul tutup sementara entah ada acara atau dia sakit misalnya.Â
Yang mereka perbuat, ibu-ibu kantin lakukan itu memang sederhana, tetapi dampak mereka begitu besar bagi saya dan bagi teman teman saya. seperti cerita diatas, bagi saya yang sejak SMP sudah jauh dari orang tua yang terkadang uang jajan kurang atau telat kiriman dari orang tua sedangkan makan itu perlu dan harus untuk melanjutkan hidup, maka ngutang di warung ibu-ibu kantin yang baik hati adalah solusinya untuk dibayar beberapa hari kemudian.Â
saat sudah menjadi guru juga sama, kebolehan ngutang oleh ibu kantin bagi guru dan karyawan adalah sesuatu yang istimewa sambil menunggu gaji cair untuk kemudian membayary hutang. selain membayar hutang saat sudah punya uang untuk membayarnya, tidak ada hal lain yang saya lakukan semoga kebaikan mereka dibalas oleh Tuhan yang maha esa, Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H