Mohon tunggu...
Nurwulan citrasari
Nurwulan citrasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Berkarya dari hati, mengeluarkan perasaan, ungkapan hidup, melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bekerja Tidak Sesuai Jurusan Kenapa Tidak? Jangan Malu Dengan Perkataan Negatif Orang, Jadilah Diri Sendiri

3 April 2021   01:20 Diperbarui: 3 April 2021   01:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menempuh pendidikan di bangku kuliah pada jurusan keguruan membuatku tidak 100% menginginkan profesi menjadi guru, namun yang aku ingin menjadi pengusaha, mengikuti jejak kedua orangtuaku yang memang berkelut dalam dunia bisnis.

Sejak masa kuliah aku temukan fashionku dalam "bidang bisnis", di mulai dari sering membawa oleh-oleh Snack sale pisang dari daerah Salem kabupaten Brebes. Ketika aku membawa Snack sale pisang sebagai jajanan oleh-oleh khas Salem kabupaten Brebes reaksi teman-teman kuliah sangat antusias ,mereka menyukai cemilan tersebut. Salah satu teman kuliahku  berkomentar "kenapa tidak di jual saja Snack sale pisangnya?ini rasanya unik ",mendengar ucapan teman terfikir di benakku" iya lumayan kenapa tidak di jual saja Snack sale pisang nya?ini salenya rasanya unik,ya kalau jual bisa menambah uang jajan".

 Sejak saat itu aku mencoba untuk berjualan ,,
Awal jualan memang bingung  ini di jual di mana Snacknya," terfikir dalam benak,apa coba menitipkan Snack ke kantin kampus  dan warung terdekat kos-kosan?? Ah aku coba saja "dan Alhamdulillah responnya bagus cepat laku berawal dari coba-coba 1 warung dan kantin kampus , berlanjut menitipkan ke warung yang lainnya menjadi semakin banyak Snack sale pisang yang aku jual.
"Awal dari situ aku putuskan menjadi pengusaha"
"karena sesuatu harus di coba baru kita merasakan nyaman dengan profesi kita"


Setelah lulus dari bangku kuliah,dan akhirnya aku menikah mengikuti suami tinggal di Tangerang, aku lanjutkan karirku untuk berjualan Snack,ketika tinggal di kota baru awalnya merasakan kebingungan usaha apa?dan model usahanya seperti apa?
Berawal dari coba-coba goreng Snack mie lidi menitipkan di warung terdekat dan Alhamdulillah respon pasar cepat,sejak saat itu aku dan suami mulai nambah warung lagi untuk menitipkan Snack mie lidi,
Ketika menitipkan Snack ke warung memang di butuhkan jiwa yang bermental Kuat terkadang ada si pemilik warung yang cuek kedatangan kita untuk menitipi Snack,ada yang respon baik,bagi seorang yang bekerja jadi seles,selalu siap lah menghadapi penjual toko yang berbeda-beda karakter.


Setelah beberapa warung di wilayah Tangerang terisi,aku lebarkan sayap usahaku di wilayah Jakarta barat ku tawarankan Snack mie lidi,dan Alhamdulillah banyak warung-warung yang menerima dan menjualkan jajananku.selain berjualan menitipkan ke warung di bantu suami menjual mie lidi mentah secara online.

"Kuliah mengambil jurusan keguruan ko bekerja berjualan?"
banyak sekali cibiran yang datang dari mulut orang-orang ," untuk apa kuliah kalau ujung-ujungnya jualan Snack,kemanakan ijazahnya??ngapaiin  jauh-jauh kuliah ke Jogja ujung-ujungnya jualan,," sering kali saudara, tetangga mencibirku dengan perkataan membalikan semua takdir yang di jalani, terkadang hati rapuh mendengar perkataan orang yang bukannya mendukung karir malah menyindir seakan jualan itu adalah propesi yang di sepelekan di bandingkan dengan jadi pegawai lebih di hormati dan disegani orang. Ketika kita menuruti perkataan orang memang belum tentu jalan takdir itu cocok untuk kita, berusahalah mengikuti kata hati dan belajar lah terus untuk selalu ikhlas terhadap takdir yang Allah kehendaki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun