Tangga 14 Februari 2024 dimana hak suara kita sangat berpengaruh untuk Indonesia lima tahun ke depan. Pemilu tahun ini berbeda dengan pemilu biasanya yang dimana suara gen Z dan gen milenial sangat berpengaruh pada suara pemilu dan presentasi pengaruh terhadap pemilu ini mencapai dengan 60%. tahun 2024 ini yang dimana gen z ini terdiri dari umur 1997-2012 tahun dan para generasi Z ini harus bisa lebih peduli dan bijak lagi terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden.Â
Namun kekurangan dari pada generasi gen z ini bukan hanya ketergantungan pada teknologi digital, namun juga seringnya ikut ikutan tranding yang ada atau bisa disebut dengan kata "fomo". Karena generasi gen Z sangat ketergantungan dengan adanya teknologi digital dengan itu ketiga para calon presiden pun mengatur strategi yang berbeda tentunya agar bisa masuk ataupun bisa mengambil hati gen Z dengan cara melakukan gimmic yang mudah di pahami oleh para generasi gen Z melalui media sosial.
Gimmic adalah salah satu strategi yang menggunakan cara agar cepat dikenal dan juga dapat membuat para calon presiden ini lebih menarik atau pun dikenal oleh rakyat gimmic sendiri sebetulnya tidak memiliki hubungan antara kinerja para capres mendatang namun gimmic juga perlu dilakukan agar bisa menarik.
Berikut Adalah Gimmic yang Dilakukan Oleh ketiga Capres iniÂ
1.Anis Baswedan
Gimmic yang di bangun oleh calon presiden nomor urut 1 yaitu "wakanda no more, Indonesia forever" yang di katakan oleh Anis Baswedan pada saat debat capres pertama pada hari Selasa, 12 Desember 2024 saat closing stietment itu menjadi booming karna isi dari Gimmic yang dilakukan oleh Anis Baswedan adalah kata "wakanda" yang diambil dari film dokumenter yaitu Marvel, Black Panther: Wakanda Forever. "Bagi anak-anak muda, kita semua sadar ini pemilu masa depan.Â
Anda pemilik masa depan. Saya yakin Anda pilih yang serius jadi presiden, bukan yang main-main jadi presiden," kata Anies. Menggunakan gerakan tangan yang membuat tanda X di dada dan juga kedua jari telunjuk menunjuk ke atas. "Wakanda no more, Indonesia forever" yaitu simbol dari kebebasannya berpendapat ataupun berbicara tanpa ada halangan bahkan dari undang undang sekalipun. Ini adalah salah satu gimmic yang dilakukan oleh Anies Baswedan untuk mengambil hati para generasi Z di pemilu tahun 2024 ini.
2.Prabowo Subianto
Lain halnya dengan Anies Baswedan, Prabowo Subianto yaitu yang dulunya dikenal dengan sifatnya yang tegas dan juga berwibawa namun sekarang Prabowo membangun gimmic "gemoy" pasalnya penyalonan presiden yang ketiga kalinya ini membuatnya lebih terkenal karena menggunakan kata ""gemoy" yang dimana kata itu sangat identik dengan generasi Z.Â
Dan dengan membangun gimmic "gemoy" anak muda banyak tertarik karena generasi Z butuh pemimpin yang berwibawa namun juga memiliki selera humor yang tinggi. Maka dari itu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sangat menarik perhatian rakyat Indonesia khususnya gen Z. Prabowo juga tidak akan ketinggalan dengan gimmic "gemoy" nya itu dan bahkan saat debat capres pertama pun Prabowo sempat untuk berjoget walaupun tipis tipis. Gemoy sendiri yaitu merupakan variasi dari kata "gemas". Istilah ini biasanya digunakan ketika melihat suatu benda yang lucu. Dan kata gemoy ini sangat identik sekali dengan gen Z yang sangat suka tingkah laku yang lucu dan menggemaskan.
3.Ganjar Pranowo
Calon presiden nomor urut tiga yakni Ganjar Pranowo melakukan gimmicnya dengan tayang di stasiun tayangan adzan TV dan beliau ada saat ingin mengambil wudhu, namun gimmic ini banyak kontroversial yang dimana rakyat Indonesia menilai bahwasanya ini adalah politik identitas, namun bukan hanya politik identitas rakyat Indonesia juga mengkritik cara Ganjar berwudhu terutama pada saat membasuh lengannya namun bajunya tidak di lipat dan itu tidak sah saat berwudhu maka dari itu masyarakat menyadari bahwasanya gimmic yang dibangun oleh Ganjar Pranowo gagal.
Karna dua calon presiden calon presiden yaitu Anies Baswedan dan juga Prabowo Subianto memiliki gimmic namun gimmic Ganjar sendiri gagal lalu Ganjar Pranowo berkata " anak muda itu tidak semuanya butuh gimmic kok tetapi lebih ke contohnya, ekonomi kreatif yang anda punya anda bisa fasilitasi gak ya?"
Kesimpulan
Kesimpulannya yaitu kita sebagai rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak suara harus bisa memberikan suara kita kepada calon presiden yang bisa amanah bertanggung jawab dan yang lebih penting bisa membawa Indonesia menuju negara yang maju dan makmur.Â
Dan rakyat Indonesia khususnya para generasi Z harus bisa lebih paham ataupun lebih menyadari pentingnya hak suara dan juga para generasi Z dan milenial harus tahu bagaimana kondisi politik yang ada di Indonesia karna kita adalah "generation of change" yaitu agen perubahan. Jangan sia-sia kan hak suaramu hanya karena ikut ikutan atau "fomo" ketika memilih nanti kita harus cari tahu terlebih dahulu dan juga jangan terbawa atau tertarik dengan gimmic yang sebenarnya tidak hubungannya dengan kinerja nanti ketika menjadi presiden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H