Mohon tunggu...
Nur Widyanti
Nur Widyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia yang berusaha menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Dokumenter Pertunjukan Seni Bebenjangan Karya Anak Bandung

27 Februari 2024   19:54 Diperbarui: 6 Maret 2024   17:31 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Belva Atsil Rismayandi

Kegitan kedua kelompok 13 reak adalah melakukan beda film dokementer Bebenjangan khas daerah Ujung Berung Bandung. Bebenjangan adalah salah satu film dokomenter yang di sutradarai oleh Belva Atsil Rismayandi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia program studi Film dan Teknologi dari Fakultas Pendidikan seni dan Desain. Yang menarik dari pembuatan film Dokomenter ini adalah prosesnya. 

Proses dan waktu yang dibutuhkan oleh mereka dalam pembuatan film Dokumenter ini selama 3 bulan, dimana pada masa pembuatan  kendala yang dialami mulai dari perlengkapan kamera, proses pengambilan video dan juga pengeluaran dana pribadi yang tidak terduga. Semua perjuangan yang dihadapi menghasilkan suatu prestasi yang tidak dapat dibayangkan, dari film documenter Bebenjangan ini mereka mendapatkan banyak penghargaan yaitu :

  • 5 besar nominasi film documenter pendek piala Maya 11
  • Best Film Documentery on LSPR Film Festival 2023
  • Screening at Open Air Cinema, Keukeun Sunday Funday
  • Documentary Film Nominee on Bandung International Student Film Festival
  • Screening at Vincero Cinema, Cinemora Pictures.  

Yang lebih mengagumkan adalah  saat proses pembuatan Film Doumenter Bebenjangan ini, Belva Atsil Rismayandi dan tim masih berada di semester 3 yang dimana wajib diapresiasi untuk para generasi mudah yang memiliki bakat dan kemauan kuat yang ada pada dalam dirinya.    

Sinopsis

Film Bebenjangan adalah film dokementer yang menceritakan tentang seni pertunjukan kebudayaan yang sering ditampilkan pada acara-acara festival, pernikahan,kahitan,dan acara kebudayaan yang sudah ada sejak abad ke-20. Seni pertunjukan kebudayaan Bebenjangan merupakan khas daerah Ujung Berung Bandung. 

Pada film ini banyak membongkar tentang sisi gelap dari seni pertunjukan bebenjangan yang merusak kebudayaan seperti banyaknya sanggar yang para pemain seninya melakukan pelecehan terhadap para wanita yang sedang berada di lokasi pertunjukan, mulai dari memeluk paksa, memukul daerah sensitive, bahkan sampai menimpai tubuh wanita dengan waktu yang cukup lama dan hal ini terus mereka lakukan dengan pola yang sama dan yang lebih meresakan adalah mereka melakukan itu  dengan dalil para pemain sedang mengalami "kerasukan" yang anehnya selalu dilakukan setiap pertunjukan. 

Selain itu, para pemain banyak juga yang menggunakan minum-minuman keras yang digunakan untuk menimbulkan rasa percaya diri yang membuat pandangan seseorang tentang Bebenjangan menjadi tercoreng atas sikap dari para pemain. 

Dalam seni pertunjukan kebudayaan bebenjang ini masih sangat kental dengan menggunakan sesajen untuk permulaan sebelum pertunjukan dan juga setelah selesai pertunjukan. Ciri khas dari bebenjangan ini adalah para pemain mengotori dirinya sendiri dengan menggunakan kotoran sapi, lumpur dan lain-lain. Alas an mereka mengotori diri dengan hal yang kotor adalah untuk membuat mereka semakin percaya diri.

Review

Film ini sangat menarik untuk dilihat di waktu luang karean banyak memberi informasi kepada para masyarakat mengenai kebudayaan seni pertunjukan Bebenjangan. Film ini memberikan pesan kepada para pemain seni untuk lebih mengharagai arti dari adab,sopan dan santun dalam menampilkan sebuah seni kebudayaan untuk seterusnya. 

Film ini turut menampilkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber yang berkaitan tentang seni kebudayaan Bebenjangan ini yang pernyataanya tidak sesuai pada kejadian di lapangan. Informasi yang diberikan juga berguna sebagai pengetahuan kami mengenai Bebenjangan yang Selama ini menjadi pandangan negatife terhadap pelecehan yang sering terjadi.

Reporter: Nur Widyanti

Editor: Salsa Solli Nafsika, M.Pd

Kelompok 13 Reak Bersama Teh Belva Atsil Rismayandi/Dokpri
Kelompok 13 Reak Bersama Teh Belva Atsil Rismayandi/Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun