Sumber gambar: Dokumen pribadiÂ
Selamat malam sobat,
Semalam (Kamis, 07/07/2022), saya mengikuti acara webinar Bedah Buku yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) yang berlangsung secara virtual menggunakan media Zoom.
Di acara Bedah Buku YPTD yang ke-33 ini, saya tidak sekadar mengikuti namun juga bertindak sebagai Pembahas dari Buku yang dibedah pada acara tersebut.Â
Sebagai Pembahas saya tidak sendiri namun ada kompasianer senior bapak Tjiptadinata Effendi dan perwira menengah TNI AL ibu Nani Kusmiyati.
Adapun buku yang dibedah berjudul "Thamrin Dahlan 70 Tahun, Rekam Jejak Literasi YPTD" yang ditulis oleh 70 Penulis. Bertindak sebagai Narasumber Bapak Kombes Pol (Purn) Haji Thamrin Dahlan, SKM, MSc yang di hari itu berusia genap 70 tahun.
Sedangkan yang bertindak sebagai Moderator adalah Pengurus YPTD Bapak Erdonis Erdwan dan sebagai pembawa acara Ibu Dewi Elfia.
Sebelum acara berlangsung pada malam itu, sejak pagi saya sudah menyempatkan diri membaca buku "Thamrin Dahlan 70 Tahun, Rekam Jejak Literasi YPTD" yang telah disampaikan oleh pak Thamrin Dahlan dalam bentuk E-Book beberapa hari sebelumnya.
Buku setebal 455 halaman ini ditulis oleh 70 penulis dari berbagai latar belakang profesi seperti bapak Dahlan Iskan, mantan Menteri dan wartawan senior, penulis dan kompasianer senior Tjiptadinata Effendi, guru Blogger terkenal Doktor Wijaya Kusumah alias Omjay, perwira menengah TNI AL ibu Nani Kusmiyati, wartawan senior dan pengacara bang Nur Terbit, penulis senior dan design Grafis handal bang Ajinatha.
Selain itu, para Penulis juga berdomisili tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Yang saya baca, sebagian besar Penulis menceritakan tentang sosok Thamrin Dahlan yang inspiratif, konsisten dan menjadi motivator dalam kaitan memajukan literasi di Indonesia. Selain itu beberapa Penulis menyoroti sosok Thamrin Dahlam sebagai pengayom, religius dan sangat gemar bersilaturahmi.
Banyak Penulis yang mengungkapkan pertama kali berkenalan dengan pak TD, panggilan akrab beliau.
Sosok pak TD yang gemar berpantun juga banyak diulas dalam buku ini terutama tulisan dari bapak Dahlan Iskan yang berjudul "Ulang Pantun".
Gagasanya membentuk Yayasan Pusaka Thanrin Dahlan (YPTD) sebagai Penerbit yang membantu banyak Penulis untuk menerbitkan buku ber-ISBN juga banyak diulas oleh beberapa Penulus di buku ini, salah satunya tulisan bapak Tjiptadinata Effendi yang menyatakan bahwa pak TD menjembatani banyak orang meraih impian. Ya, lewat YPTD impian seseorang untuk menjadi Penulis dan memiliki buku ber-ISBN dapat terwujud.
Ada satu judul tulisan yang menarik perhatian saya yaitu "Thamrin Dahlan, Semakin Tuo, Semakin Baminyak".
Sebuah tulisan dari bapak Mustafa Kamal yang mengulas sosok pak TD di usia lansia semakin banyak mengukir prestasi terutama di dunia literasi.
Sebagai pengagum Buya Hamka, pak TD tak pernah berhenti mengajak orang yang dikenalnya untuk menulis.
Langkah kecil yang berdampak besar, begitu ungkap pak Yanuardi Syukur.
Orang yang membaca buku ini namun belum mengenal pak TD, akan mengira bahwa para Penulis di buku ini tengah memuja muji pak TD yang kalau orang Medan bilang tengah me"ngumbang" pak TD. Namun itulah ungkapan yang sebenar benarnya dari para Penulis tersebut tentang sosok pak TD yang sudah dikenalnya. Hal itu sudah saya rasakan sendiri apa yang disampaikan para Penulis mengenai sosok pak TD.
Oleh karena itu saya mengapresiasi hadirnya buku ini sebagai rekam jejak yang sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia literasi di Indonesia terutama dalam melahirkan sosok Penulis sekaliber pak TD yang berjiwa petarung literasi. by
Apa yang sudah saya baca dalam buku "Thamrin Dahlan 70 Tahun, Rekam Jejak Literasi YPTD" kemudian saya ungkapkan saat acara Bedah Buku ketika saya diberi kesempatan untuk berbicara sebagai Pembahas.
Acara bedah buku ini juga diisi dengan pernyataan dari beberapa peserta tentang sosok dan kiprah pak Thamrin Dahlam dalam kegigihannya memajukan literasi di Indonesia.
Alhamdulillah, acara dapat berjalan dengan lancar hingga selesai pada waktunya ..
Sobat, sebelum saya undur diri, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun yang saya tulis dalam tulisan saya di buku :
"Thamrin Dahlan 70 Tahun, Rekam Jejak Literasi YPTD"Â
*****
Ke Mandalika Liat Motor Balapan
Sekaligus Bisa Untuk Berekreasi
Sungguh Beruntung Awak Mengenal Pak Thamrin Dahlan
Dialah Sosok Petarung Literasi
*****
Â
Â
NH
Depok, 8 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H