Yang saya baca, sebagian besar Penulis menceritakan tentang sosok Thamrin Dahlan yang inspiratif, konsisten dan menjadi motivator dalam kaitan memajukan literasi di Indonesia. Selain itu beberapa Penulis menyoroti sosok Thamrin Dahlam sebagai pengayom, religius dan sangat gemar bersilaturahmi.
Banyak Penulis yang mengungkapkan pertama kali berkenalan dengan pak TD, panggilan akrab beliau.
Sosok pak TD yang gemar berpantun juga banyak diulas dalam buku ini terutama tulisan dari bapak Dahlan Iskan yang berjudul "Ulang Pantun".
Gagasanya membentuk Yayasan Pusaka Thanrin Dahlan (YPTD) sebagai Penerbit yang membantu banyak Penulis untuk menerbitkan buku ber-ISBN juga banyak diulas oleh beberapa Penulus di buku ini, salah satunya tulisan bapak Tjiptadinata Effendi yang menyatakan bahwa pak TD menjembatani banyak orang meraih impian. Ya, lewat YPTD impian seseorang untuk menjadi Penulis dan memiliki buku ber-ISBN dapat terwujud.
Ada satu judul tulisan yang menarik perhatian saya yaitu "Thamrin Dahlan, Semakin Tuo, Semakin Baminyak".
Sebuah tulisan dari bapak Mustafa Kamal yang mengulas sosok pak TD di usia lansia semakin banyak mengukir prestasi terutama di dunia literasi.
Sebagai pengagum Buya Hamka, pak TD tak pernah berhenti mengajak orang yang dikenalnya untuk menulis.
Langkah kecil yang berdampak besar, begitu ungkap pak Yanuardi Syukur.
Orang yang membaca buku ini namun belum mengenal pak TD, akan mengira bahwa para Penulis di buku ini tengah memuja muji pak TD yang kalau orang Medan bilang tengah me"ngumbang" pak TD. Namun itulah ungkapan yang sebenar benarnya dari para Penulis tersebut tentang sosok pak TD yang sudah dikenalnya. Hal itu sudah saya rasakan sendiri apa yang disampaikan para Penulis mengenai sosok pak TD.
Oleh karena itu saya mengapresiasi hadirnya buku ini sebagai rekam jejak yang sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia literasi di Indonesia terutama dalam melahirkan sosok Penulis sekaliber pak TD yang berjiwa petarung literasi. by
Apa yang sudah saya baca dalam buku "Thamrin Dahlan 70 Tahun, Rekam Jejak Literasi YPTD" kemudian saya ungkapkan saat acara Bedah Buku ketika saya diberi kesempatan untuk berbicara sebagai Pembahas.