Sumber gambar: Dokumen pribadiÂ
Saya pernah melihat di sebuah lapak online yang menjual bongkahan batu Badar Emas asal Timika Papua. Harganya lumayan mahal. Yang menarik, batu Badar Emas ini memancarkan kemilau keemasan. Nampaknya ada kandungan emas di bongkahan batu Badar Emas tersebut meski kadarnya sangat kecil.
Di masa pandemi COVID-19 di Indonesia termasuk daerah saya di kota Depok maka saya sangat membatasi diri untuk tidak keluar rumah. Saya masih ingat terakhir saya ke pembuatan batu cincin di Pasar Segar kota Depok pada tanggal 18 Maret 2020 sepulang memberi kuliah terakhir kali karena perkuliahan harus ditiadakan akibat pandemi COVID-19 yang mulai meningkat secara masif di kota Depok. Saat itu saya hanya mengganti cincin dari batu Getah Katilayu saya.
Oleh karena itu, saya harus berpuasa dulu untuk memburu bongkahan batu akik, entah sampai kapan karena si kopid tak kunjung pergi. Kemudian pada tanggal 9 Juni 2020, saya melihat lapak online langganan saya menjual batu Badar Emas asal Timika yang sudah berbentuk batu cincin.
Sayangnya yang dijual semuanya ukuran kantoran, istilah para penjual batu akik. Badar Emas yang dijual di lapak online tersebut sudah berbentuk batu cincin dan terlihat full berwarna emas dan mengkilap mirip perhiasan emas saja. Tak pelak lagi saya tertarik untuk membelinya apalagi harganya masih terjangkau kantong saya.
Dua hari berselang, batu Badar Emas pesanan saya sudah mendarat di rumah. Batu Badar Emas tersebut sudah terbalut cincin alpaka super putih terlihat begitu elegan dengan warna batu bak perhiasan emas.
Konon dari berita yang saya baca, batu Badar Emas ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Ciri yang paling dasar adalah warnanya yang seperti emas muda. Meski warna dasar  batu ini adalah hitam, tapi ada campuran warna kuning seperti emas yang melapisi di  semua permukaannya.
b. Bahan pembentuk dari batu Badar Emas ini adalah logam dan emas. Kandungan tersebut membuatnya mempunyai nilai jual yang tinggi. Hal lain yang  enyebabkan nilai jual batu Badar Emas ini tinggi adalah kelangkaannya. Tidak mudah untuk menemukannya, sehingga kita tidak dapat membelinya di sembarang tempat.Â
c. Pada batu Badar Emas tersebut, kita dapat menemukan warna hitam pekat, putih,  dan kuning. Meski memiliki warna yang bermacam macam, kandungan emas dan  logam pada batu ini sangat tinggi. Emas dan logam yang merupakan unsur pembentuk terbesarnya telah menjadikan batu ini berkilauan.
Setelah memiliki batu Badar Emas tersebut, tentu saja saya selalu merawatnya dengan baik agar keindahannya tetap terjaga. Namun, untuk merawatnya tidak bisa asal-asalan seperti menggunakan sabun atau malah menggunakan bahan cair yang mengandung kimia.
Potensi kerusakan pada batu Badar Emas cukup besar jika bahan kimia bercampur dengan batu Badar Emas ini. Oleh karena itu perlu mengetahui informasi tentang cara merawat batu Badar Emas agar tidak terjadi kerusakan.
Salah satu cara untuk merawat batu Badar Emas adalah sebagai berikut :
a. Alumminium Foil
Aluminium foil dapat dibeli di toko. Selain itu juga bida digunakan kertas aluminium foil bekas bungkus rokok yang tidak terpakai. Kemudian lipat dan gosokkan kertas aluminium foil tersebut ke semua permukaan batu.
b. Kulit Asli Binatang
Peganglah kulit binatang tersebut, kemudian gosokkan dengan gerakan satu arah ke seluruh permukaan batu.
c. Bambu Wulung
Bambu Wulung dapat membuat batu menjadi makin mengkilap. Tinggal gosokkan dengan gerakan satu arah dan ulangi secara konsisten.Â
Sungguh beruntung saya bisa memiliki batu Badar Emas asal Timika Papua ini.
Bila masih diberi umur maka tentu saja saya masih berkeinginan untuk menambah koleksi batu Badar Emas ini dari daerah di luar Papua yang tentu saja memiliki keindahan yang tak kalah dari batu Badar Emas Papua.
Alhamdulillah ..
NH
Depok, 13 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H