Namun proses perubahan atau metamorfosis pada batu Bacan Palamea lebih lambat jika
dibandingkan dengan batu bacan Doko. Oleh karena itu batu Bacan Palamea ini kerap
menjadi incaran para penghobi dan kolektor batu Bacan.
Batu Bacan Palamea umumnya memiliki satu warna hijau muda cerah kebiruan.
Komposisi kandungan kapur (Chrysocolla) batu Bacan Palamea lebih banyak
dibandingkan dengan batu Bacan Doko.
Dalam waktu yang cukup lama maka akan terjadi perubahan dari batu Bacan Palamea
yang akan menghasilkan warna hijau seperti giok dengan tekstur halus yang mengkristal
(tembus jika disinari dengan lampu senter).Â
Menurut cerita yang saya baca dari media onlune bahwa nama Palamea dan juga Doko diambil dari nama desa di Pulau
Kasiruta. Kedua desa tersebut yaitu desa Imbu Imbu dan desa Besori memiliki deposit
batu bacan cukup banyak. Batu Bacan merupakan jenis batu krisokola yang kebanyakan
berwarna hijau kebiruan.
Kekerasan awal batu Bacan ini berkisar antara 3-4 pada skala Mohs. Batu Bacan berkualitas adalah yang telah mengalami proses silisifikasi sehingga kekerasannya mencapai 7 pada skala Mohs. Batu Bacan yang sudah memproses alami akan terlihat
mengkilat dan keras apalagi ketika sudah di-GOSPOL.
Untuk pemula seperti saya dalam merawat batu Bacan Palamea maka saya lebih memilih bongkahan batu Bacan Palamea yang masih cukup muda namun kekerasannya sudah
cukup sehingga bisa di-GOSPOL menjadi sebuah batu cincin.
Untuk Bacan Palamea yang masih muda mempunyai warna hijau kebiruan cenderung
lebih gelap dan sedikit tampak keputihan (ada cukup banyak kapurnya).
Dengan memiliki Batu Bacan Palamea tersebut seperti di atas maka saya perlu melakukan perawatan yang lebih intens sebagai berikut :
1. Sering membersihkan dengan kain yang Lembut
Batu Bacan Palamea sering dibersihkan menggunakan kain yang lembut agar tidak terjadi goresan. Sekali waktu bisa juga menggunakan kain yang sedikit basah untuk
menghilangkan debu yang menempel di permukaan batu.
2. Diolesi dengan Minyak Zaitun
Batu Bacan Palamea ditritmen dengan mengolesi minyak zaitun pada permukaan batu.
Fungsinya adalah untuk menjaga batu agar tetap mengkilap.
Caranya yaitu dengan meneteskan minyak zaitun pada kain yang halus lalu kemudian
digosokkan pada permukaan batu secara perlahan-lahan.
3. Simpan di tempat terbuka
Banyak orang yang salah kaprah dengan menyimpan batu jenis Bacan pada sebuah kotak khusus. Ini adalah cara yang salah, jangan pernah menyimpan batu Bacan Palamea yang masih dalam proses pengkristalan dalam sebuah kotak.
Menyimpan batu Bacan Palamea dalam sebuah kotak hanya akan menghambat proses
pengkristalan batu Bacan Palamea tersebut. Yang benar adalah disimpan di tempat yang terbuka.Â
4. Hindarkan Dari Benturan
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya benturan, sebaiknya ketika tidur batu Bacan
Palamea tersebut dilepas saja atau tidak dipakai. Karena jika terjadi benturan dengan
benda keras, dan terjadi goresan atau retak akan sangat sulit untuk menghilangkannya.