Sejak lama saya ingin mempunyai batu Cyclop Papua khususnya yang berwarna merah namun batu asal tanah Papua agak jarang ditemukan dan kalaupun ada harga jualnya pun selangit. Namun dalam berjalannya waktu, akhirnya saya bisa memiliki batu yang berjenis natural obsidian ini.
Kebetulan lapak online yang berlokasi di kota Semarang dan sudah menjadi langganan
menjual batu Cyclop Papua dalam berbagai warna dan dibandrol dengan harga yang
terjangkau.
Namun ukuran batu cincin Cyclop Papua yang dijual hampir semua berukuran jumbo alias berdimensi 30 mm ke atas.
Kemudian setelah meyakini bahwa batu yang dijual oleh pelapak langganan saya itu
merupakan batu asli maka saya putuskan untuk memesan batu Cyclop Papua yang
berdimensi jumbo yaitu 30 mm x 18 mm.Â
Lewat jasa pengiriman yang profesional, hanya berselang dua hari batu Cyclop Papua Merah tersebut sudah menjadi bagian dari koleksi saya.
Batu Cyclop ini pertama kali ditemukan di aliran mata air gunung siklop di tanah Papua.
Batu ini mempunyai bentuk besar sekepalan tangan, warnanya juga cukup beragam dari merah, hijau, kuning, biru, hitam, ada juga yang berwarna putih.
Awal mula nama cyclop pertama kalinya diberikan saat Tentara Kolonial Portugis masuk ke wilayah ini tepatnya di desa Ormu di sebelah Utara pegunungan cyclop karena gunung ini mempunyai bentuk seperti raksasa.
Pegunungan Cyclop juga menjadi salah satu sumber mata air yang mengalir ke danau sentani, karena hal itulah gunung ini disebut dengan Air Susu Ibu yang sangat dikeramatkan oleh warga setempat dan mereka melarang perburuan batu di gunung
tersebut.
Batu Cyclop Papua merupakan jenis batu yang memiliki keunikan yang terletak pada
kekristalan yang indah dipandang mata. Mineral yang terdapat dalam batu itu dapat
ditembus oleh cahaya.Â
Batu yang termasuk jenis natural obsidian atau kuarsa kristal ini memiliki harga yang
lumayan tinggi dan ditentukan dengan tingkat kekristalan atau kejernihannya.
Oleh karena itu, semakin jernih atau kristal, harga batu Cyclop Papua akan kian mahal.
Batu Cyclop Papua ini lumayan langka di pasar batu akik karena memang material
mentahnya atau bongkahannya semakin sulit untuk didapat.
Bila ada umur dan tentu saja ada rejeki, saya ingin melengkapi koleksi batu Cyclop Papua saya ini dengan jenis warna yang lain seperti warna biru, hitam dan hijau.
Insya Allah ..
NH
Depok, 18 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H