Mohon tunggu...
SUMBER SAKTI
SUMBER SAKTI Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Media Pembelajaran, Update dan Terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Gelar Outing Class, SMAN 1 Sumber Hadirkan Guru dari China

22 Oktober 2024   21:56 Diperbarui: 23 Oktober 2024   05:27 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Sakti - SMA Negeri 1 Sumber  membuat gebrakan dengan mengadakan kegiatan tengah semester yang berbeda dari biasanya. Kali ini, mereka melaksanakan outing class ke puncak P30 dikawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tepatnya di Desa Wonokerso Kecamatan Sumber. 

Tema kegiatan ini yaitu from village, for the world, dimana puncak P30 adalah salah satu spot iconic dari kawasan Bromo yang masih kurang populer dimata wisatawan asing. Padahal  puncak P30 berada tidak jauh dari gunung Bromo, terletak disisi timur gunung Bromo yang berbatasan langsung dengan lautan pasir.

 Panorama alam yang indah menampilkan sunrise saat pagi hari dengan latar pegunungan Argopuro dan sunset saat sore hari berlatar gunung Bromo. Hal inilah yang menjadi alasan puncak P30 dijadikan pilihan sebagai tempat outing class. "Tidak perlu jauh-jauh, apa yang ada disekitar amati (observe),  pahami (understand), pikirkan (think) dan berbuat sesuatu (do something). Kita melejitkan potensi wisata lokal untuk bersanding dijajaran dunia" tutur Arif Nurhidayat guru Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Sumber.

Kegiatan yang diadakan pada Selasa sore (22/10/2024) ini diikuti oleh siswa-siswi, guru dan tenga kependidikan yang berasal dari desa Wonokerso serta dimoderatori oleh Guru Bahasa Inggris. Kegiatan ini bermaksud memberikan concern dan kepedulian kepada anak muda setempat terhadap kesadaran mengembangkan potensi daerah dengan memunculkan keunikan yang dimiliki. 

Kegiatan ini diharapkan anak muda menjadi pioneer untuk membangun desa menyambut Indonesia emas 2045, dimana mereka saat ini memiliki usia produktif yang harus berperan menjadi generasi penerus agar tidak termakan  perkembangan zaman. Oleh sebab itu pemikiran global harus dihadirkan dalam potensi lokal guna menjawab tantangan masa depan. 

Tidak perlu khawatir, saat ini di desa tidak akan ada lagi kata tertinggal.  Sejatinya dalam era transformasi digital ini tidak ada lagi pembeda desa dengan kota, hanya dipisahkan ruang saja, sementara waktu tidak akan membuat beda. Nah, hal ini yang harus dijadikan ruh dalam setiap langkah, kalau bukan kita siapa? Kalau tidak kita ambil saat ini, maka jangan heran suatu saat akan menjadi tamu di rumah sendiri!

Hadir sebagai guru tamu dalam kegiatan outing class kali ini Tan Xihua dan Lei Lei yang berasal dari Shenzhen China, mereka berdua akan menjadi narasumber sumber dalam sharing season di kegiatan outing class tersebut. Kedua narasumber itu sengaja dihadirkan oleh guru Bahasa Inggris SMAN 1 Sumber ditengah-tengah liburannya di Bromo.

Lei-lei sedang berdialog dengan para siswi. Doc.arief
Lei-lei sedang berdialog dengan para siswi. Doc.arief
Tan Xihua narasumber pertama, lulusan hukum dari Xiamen University memberikan pandangannya dengan penyampaian berbahasa Inggris terhadap daya tarik dan dampak potensi alam yang  dikembangkan oleh desa Wonokerso. Kemudian, paparan tersebut diterjemahkan kan oleh guru oleh Bahasa Inggris supaya para siswa siswi bisa menangkap apa yang disampaikan oleh narasumber. 

Menurut Tan Xihua, puncak P30 merupakan tempat yang bagus, yang secara geografis masih rangkaian dari pegunungan Tengger yang sudah terkenal didunia. Namun, kenapa puncak P30 belum terkenal seperti gunung Bromo?  Ketika infrastruktur sudah dibangun, jangan lupa manfaatkan teknologi informasi untuk mengenalkan ke dunia. Saat ini, awal mula orang mengetahui informasi baru itu, berasal dari internet yang diakses. Tidak perlu jauh-jauh harus datang ke sebuah negara untuk mempromosikan. Dalam kesempatan sesi sharing, salah seorang siswa yang bernama Silvia Eka Puji Pertiwi kelas XI menyampaikan pertanyaan kepada narasumber "Apakah Ibu Tan yakin, bahwa desa kami itu bisa dikenal oleh dunia?"  selanjutnya pertanyaan tersebut diterjemahkan oleh guru Bahasa Inggris untuk disampaikan ke Tan. " Plan the future by working hard, then nothing is impossible. You know I'm from China and I'm here today, this is the beginning that your village has become known to the world" (red:merencanakan masa depan dengan bekerja keras, maka tidak ada lagi sesuatu yang tidak mungkin. Kamu tahu saya berasal dari Cina dan hanya berada disini hari ini, ini adalah awalan bahwa desa telah dikenal oleh dunia) jawab Ta Xihua. 

Narasumber kedua Lei Lei yang juga lulusan hukum dari Xiamen University mengajarkan praktik Bahasa China sederhana ke peserta outing class. Menurut Lei Lei, salah satu penyambutan turis asing itu dengan menutur bahasa asal negaranya maka dengan begitu akan membuat lebih akrab dan ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun