Tahap ketiga perkembangan psikososial terjadi selama tahun-tahun prasekolah anak. Pada titik ini dalam perkembangan psikososial, anak mulai menegaskan kekuatan dan kendalinya atas dunia, melalui permainan mengarahkan dan interaksi sosial lainnya.Anak yang berhasil pada tahap ini merasa mampu memimpin orang lain. Sedangkan, anak yang gagal akan mengembangkan rasa bersalah, keraguan diri, dan kurangnya inisiatif.
4) Tahap 4: Industry vs. Inferiority (Industri vs. Inferioritas)
Tahap psikososial keempat berlangsung selama tahun-tahun awal sekolah dari sekitar usia 5 hingga 11 tahun. Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa bangga atas prestasi dan kemampuan mereka. Namun anak juga perlu mengatasi tuntutan sosial.Â
5. Tahap 5: Identity vs. Confusion (Identitas vs. Kebingungan)
Tahap psikososial kelima terjadi selama masa remaja yang sering bergolak. Tahap ini memainkan peran penting dalam mengembangkan rasa identitas pribadi yang akan terus memengaruhi perilaku dan perkembangan selama sisa hidup seorang anak.Namun, apa itu Identitas? Dilansir dari very well mind, identitas mengacu pada semua keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai yang membantu membentuk dan membimbing perilaku seseorang.
Menurut Erikson, identitas ego dapat terus berubah karena pengalaman dan informasi baru yang diperoleh dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain. Ketika anak memiliki pengalaman baru, ia juga menghadapi tantangan yang dapat membantu atau menghambat perkembangan identitas.
6. Tahap 6: Intimacy vs. Isolation (Keintiman vs. Isolasi)
Menuju usia dewasa muda, anak akan membentuk hubungan yang intim dan penuh kasih dengan orang lain. Tahap ini meliputi masa dewasa awal ketika orang mengeksplorasi hubungan Pribadi kita tahapan psikososial ini sukses, akan mengarah pada hubungan yang kuat, sementara kegagalan menghasilkan kesepian dan isolasi.Erikson percaya bahwa sangat penting bagi orang untuk mengembangkan hubungan yang dekat dan berkomitmen dengan orang lain. Dan seseorang yang berhasil pada langkah ini, akan membentuk hubungan yang langgeng dan aman.
7) . Tahap 7: Generativity vs. Stagnation (Generativitas vs. Stagnasi)
Saat masa dewasa, seorang individu perlu menciptakan atau memelihara hal-hal yang akan bertahan lebih lama, misalnya dengan dengan memiliki anak atau menciptakan perubahan positif yang bermanfaat bagi orang lain.Selama masa ini, anak akan terus membangun hidupnya, dengan fokus pada karir dan keluarga. Individu yang berhasil selama fase ini akan merasa bahwa ia berkontribusi pada dunia dengan aktif di rumah dan komunitas mereka.Sedangkan, individu yang gagal mencapai keterampilan ini akan merasa tidak produktif dan tidak terlibat di dunia.
8) Tahap 8: Integrity vs. Despair (Integritas vs. Keputusasaan)