Pandangan ini memandang organisasi sebagai arena, kontes, atau hutan. Kepentingan parokial bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan sumber daya yang langka. Tawar-menawar, negosiasi, pemaksaan, dan janji kompromi adalah bagian normal dari kehidupan sehari-hari. Koalisi terbentuk berdasarkan kepentingan tertentu dan berubah seiring dengan datangnya isu (Bolman dan Deal, 2017).
Dalam perjalanan menjadi seorang rektor, Prof. Dwi harus bersaing dengan beberapa kandidat rektor lainnya. Melewati proses tersebut, mengharuskan untuk menjadi sosok yang mampu melakukan koalisi dan mencari pendukung. Hal ini membuktikan bahwa Prof Dwia mampu membangun relasi dengan baik sehingga mampu mengantarkannya pada posisi sekarang.dan hal ini juga memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas Universitas Hasanuddin dengan membangun kerjasama dengan banyak pihak.
Selama menjadi rektor, Prof. Dwi  mempromosikan kolaborasi antar-fakultas dan departemen, mendorong pertukaran ide, dan memperkuat jaringan kerjasama yang kuat di seluruh kampus. Selain itu, Kerjasama dengan beberapa pihak baik dalam negeri maupun luar negeri  juga dilakukan agar dapat memberikan peningkatan  kualitas Pendidikan di Universitas Hasanuddin.
sumber:
Bolman, L., & Deal, T. (2017). Reframing Organizations, 6th edition. Jossey-Bass.
Unhas.ac.id (2020, juni 12). rektor unhas ekosistem pendidikan perlu menyesuaikan new normal. Diakses pada 25 September 2023, dari https://www.unhas.ac.id/rektor-unhas-ekosistem-pendidikan-perlu-menyesuaikan-new-normal/?lang=id
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI