sedangkan represif, menutupi sikap buruk para kadernya itu semua dengan cara memberi perhatian, sok peduli, menanyakan program, agenda, dan acara serta memberi rupiah dari proposal yang dibuat asal (copy-paste) demi tetap adanya yang mau mengurusi "PMII".
yang terjadi sekarang adalah tidak adanya kemajuan atau gagasan segar yang benar-benar manfaat buat kehidupan dan masyarakat sekitar apa lagi buat organisasinya sendiri.
dan itulah soal terbesar yang timbul, apakah perubahan struktur kaderisasi akan terjadi dengan bubarnya PMII LIGA atau PMII LIGA nya MATI SORE!
kita tidak punya ahli pikir sekarang ini. sehingga kita juga tidak tahu akan dikemanakan organisasi yang sedang mereka urusi. kita juga tidak punya harapan pada mereka. di sini lah kita memasuki bidang yang sangat sulit, yaitu: falsafah sejarah keorganisasian kita.
para pelaku organisasi kita terdahulu, banyak mengatakan bahwa PMII LIGA sudah selayaknya BUBAR.
Sahabat BOFSKI: artinya, keberadaan PMII LIGA sekarang ini tidak berlaku, tidak memiliki semangat zaman?
Sahabat BOEGOL: memang itulah kesukaran yang besar. Para alumni sendiri yang kini jadi DOSEN di UM juga banyak mengatakan dan mengakui bahwa PMII kedepannya perlu BUBAR dulu setelah mati sore seperti ini. Saya pun harus mengakui, bahwa perubahan itu akan terjadi setelah melalui masa pembubaran, seperti halnya reinkarnasi terjadi setelah kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H