Filsafat merupakan pemikiran yang relatife terhadap persoalan yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Sedangkan  filsafat ilmu adalah telaah kritis terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Telaah kritis ini dapat diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga untuk membahas studi bidang etika dan estetika, studi kesejarahan, antropologi, dan lain lain.
Tujuan berfilsafat adalah menemukan kebenaran yang sebenar- benarnya yang terdalam. Sistematika atau struktur filsafat dalam garis besar terdiri dari ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu, seperti objek yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antar objek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan?. Â
Setiap cabang filsafat ditentukan oleh objek yang telah dipikirkan. Jika yang dipikirkan masalah pendidikan maka jadilah filsafat pendidikan, jika yang dipikirkan pengetahuan  maka jadilah filsafat ilmu begitu pula seterusnya. Objek penelitian filsafat lebih luas karena meneliti suatu objek yang ada dan mungkin ada, masih ada objek lain yang disebut objek forma yang menjelaskan sifat kemendalaman penelitian filsafat.
Tujuan filsafat ilmu adalah:
- Memperdalam unsur-unsur pokok ilmu sehingga dapat dipahami sumber, hakikat serta tujuan ilmu
- Mendorong ilmuan untuk tetap konsisten dalam mendalami ilmu dan menggembangkannya
- Mempertegas antara ilmu dan agama bahwa tidak ada petentangan
Adapun ciri-ciri filsafat sebagai berikut: Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
- Bersifat universal artinya tidak bersangkutan dengan objek khusus seperti pemikiran tentang manusia, keadilan, kebebasan, dan lain lain.
- Tidak faktual, Â dugaan yang masuk akal namun tanpa bukti karena telah melampaui batas dari fakta ilmiah.
- Berhubungan dengan nilai sesuatu baik dan buruk susila dan asusila dimana filsafat menjadi sesuatu usaha untuk mempertahankan nilai-nilai.
- Berhubungan dengan arti, sesuatu yang memiliki nilai tentunya memiliki arti
- Implikasi atau akibat sehingga melahirkan pemikiran baru yang dinamis.
Peranan filsafat
Pendobrak
Sudah berabad-abad lamanya manusia beranggapan bahwa dongeng dan takhayul merupakan bagian yang hakiki dari nenek moyang yang tidak dapat diganggu gugat, sedangkan tradisi itu belum tentu benar adanya. Kehadiran filsafat telah mendobrak pemikiran dan kebiasaan tradisi tersebut dengan membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Pembebas
Filsafat membebaskan manusia dari pemikiran yang mistis dan mitis serta membebaskan dari ketidak tahuan dan kebodohan.
Pembimbing