Mohon tunggu...
Nur Uzlifatul Jinnah
Nur Uzlifatul Jinnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

“Mahasiswa PAI yang antusias dan bermotivasi tinggi dengan kemampuan kepemimpinan, inisiatif, dan mencari tantangan baru".

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Merekam Kemeriahan Ramadhan Melalui Ngaji Pasaran di Ponpes Padang Ati

5 April 2023   16:10 Diperbarui: 5 April 2023   16:17 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan adalah bulan bahagia bagi umat Islam. Begitupun bagi santri yang harus tinggal di pondok pesantren dan menghabiskan waktu selama bulan Ramadhan jauh dari keluarga. Para pengurus pondok pesantren sebelum Ramadhan biasanya sudah membuat rencana apa saja kegiatan yang akan menjadi program selama di pondok. 

Salah satu program yang sering diadakan berbagai pondok pesantren adalah ngaji pasaran. Apa itu ngaji pasaran?. Ngaji pasaran atau ngaji pasanan berasal dari metode pengajian yaitu dengan cara para santri di pondok pesantren memilih pengajian kitab yang diminati. Istilah "pasaran" dipilih, karena pemilihan kitab untuk mengaji seakan-akan seperti di pasar yaitu pembeli akan memilih barang yang diinginkan. Berbeda lagi jika menggunakan istilah "pasanan/posonan". Istiah ini diambil karena dilaksanakan di bulan Ramadhan ketika sedang melaksanakan ibadan puasa atau dalam Bahasa Jawa poso atau posonan.

Ngaji pasaran ini identik dilaksanakan di dalam pondok pesantren selama bulan Ramadhan. Bentuk kegiatan dilaksanakan dengan cara mengkaji beberapa kitab yang dimulai pada awal bulan Ramadhan kemudian dikhatamkan di akhir bulan Ramadhan. Setelah bulan Ramadhan berakhir, para santri selanjutnya diizinkan untuk pulang ke rumah menjelang hari lebaran. Akan tetapi, meskipun dilaksanakan di dalam pondok pesantren, kegiatan ngaji pasaran juga dapat diikuti oleh masyarakat yang bermukim di sekitar pesantren atau dapat dikatakan sebagai santri yang tidak tinggal di asrama pondok. Tidak sedikit pondok pesantren yang memberi kesempatan santri luar asrama untuk dapat mengikuti pengajian dengan tinggal di asrama hanya selama bulan Ramadhan.

Kitab-kitab yang dibaca atau dipelajari dalam ngaji pasaran ini dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya hanya memakan waktu lima belas haru sampai dua puluh hari di bulan Ramadhan, sehingga jadwal atau waktu pengajiannya cukup padat. Jadwal ngaji pasaran ini pada umumnya dimulai selepas sholah Subuh hingga menjelang sholat Dhuhur. 

Kemudian dilanjutkan lagi setelah sholat Dhuhur hingga menjelang sholat Ashar. Selanjutnya setelah sholat Ashar dilanjutkan hingga menjelang Maghrib. Jadwal terakhir, pengajian dilakukan setelah sholah tarawih hingga tengah malam. Model pengajian yang dilakukan dengan metode bandongan yaitu sistem pengajian yang bertumpu pada kyai sebagai penyampai kitab dan santri menyimak bacaan serta membubuhkan makna atas teks yang dibaca pada kitabnya masing-masing.

Kegiatan ngaji pasaran ini menjadi momentum bagi para sanrri untuk menyambung sanad keilmuan, mengaji pada para kyai dan uztad hingga khatam. Para santri melakukan tabarrukan ilmu dari proses transformasi pengetahuan guru ke murid. Tidak hanya itu saja, ngaji pasaran juga menjadi sarana pembinaan mental. Hal tersebut dikarenakan untuk mengikuti kegiatan tersebut perlu adanya persiapan yang matang, mulai dari mengatur waktu keberangkatan, persiapan kitab, termasuk adanya keharusan untuk beradaptasi secara cepat dengan lingkungan baru. Seluruh persiapan fisik maupun mental ini diperlukan demi kemudahan, kesuksesan, kelancaran, dan keberkahan mengikuti ngaji pasaran.

Secara keilmuan, beragam kitab yang disampaikan dan diajarkan dalam ngaji pasaran ini juga akan memberi warna baru dalam pembacaan dan pemaknaan. Tradisi ngaji pasaran ini juga akan terus berkembang di berbagai pondok pesantren, sebagai bukti kekayaan dan keluasan ilmu para pengajar atau penyampai kitab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun