rasio EPS berguna untuk mengukur jumlah laba bersih per lembar saham yang beredar, jika persentase EPS tinggi, maka kinerja perusahaan tersebut baik, dan imbal balik modal kepada investor (jika ada pembagian dividen) juga baik.Â
EPS= laba bersih dibagi jumlah saham beredar
4. Price to Earning Ratio (PER)
keguanaan rasio PER ini untuk mengukur harga saham, dan laba per saham. salah satu penentuan harga saham overvalue/undervalue selain Price to Book Value (PBV) adalah PER. semakin rendah PER, maka harga saham tersebut semakin murah atau undervalue, dan jika PER semakin tinggi, maka harga saham tersebut sudah mahal atau overvalue. secara umum persentase PER yang wajar adalah  kisaran 10%Â
PER= Harga saham dibagi Earning Per Share (EPS)
sederhananya, jika EPS suatu perusahaan Rp600 per saham, jika kita sebagai investor membeli saham diharga Rp1.500 per saham, maka jumlah PER adalah 2,5, dan  jangka waktu kembalinya modal adalah 2,5 tahun.Â
5. Debt to Equity Ratio (DER)
Analisis DER berguna untuk melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dalam rangka melunaskan kewajibannya/utang, dalam Analisa DER akan dikatakan baik apabila angkanya tidak melebihi 1.Â
DER= Jumlah hutang dibagi dengan jumlah ekuitas
untuk menganalisa laporan keuangan menggunakan rasio-rasio di atas, maka dibutuhkan laporan keuangan perusahaan, dan saya biasanya mengunduh langsung di situs resmi Bursa Efek Indonesia.Â
untuk menganalisa sebuah perusahaan tidak terbatas pada rasio keuangannya saja, ada hal lain juga yang harus diperhatikan seperti prospek bisnis suatu perusahaan kedepan, dan integritas dari manajemen perusahaan.Â