Mohon tunggu...
Nuzul Bayahi
Nuzul Bayahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Lagi belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Meninjau Kembali Liberalisme

16 Januari 2022   06:57 Diperbarui: 16 Januari 2022   08:49 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liberalisme agama memiliki model pemikiran yang mengutamakan manusia sebagai subjek utamanya, agama untuk manusia bukan manusia untuk agama (moralitas ini sebagai substansi), dan mengupayakan otonomi dari segala sesuatu pilihan dan Tindakan adalah rasio seperti yang dijelaskan dalam Q.s Al-baqarah:256, bahwa tidak ada paksaan dalam agama, individu memegang kontrol penuh atas dirinya sendiri. Model yang terakhir adalah demitologisasi, liberalisasi dalam agama adalah upaya meminimalisir mitos yang membelenggu rasio, dan mengangkat pemahaman-pemahaman saintifik yang lebih berdaya guna untuk masyarakat yang lebih maju.

Referensi :

David boaz, Cato institute, 2018,"alam pikiran libertarian: manifesto untuk kebebasan"

Prof. K. Bertens, PT kanisius, 2010,"ringkasan sejarah filsafat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun