Liberalisme agama memiliki model pemikiran yang mengutamakan manusia sebagai subjek utamanya, agama untuk manusia bukan manusia untuk agama (moralitas ini sebagai substansi), dan mengupayakan otonomi dari segala sesuatu pilihan dan Tindakan adalah rasio seperti yang dijelaskan dalam Q.s Al-baqarah:256, bahwa tidak ada paksaan dalam agama, individu memegang kontrol penuh atas dirinya sendiri. Model yang terakhir adalah demitologisasi, liberalisasi dalam agama adalah upaya meminimalisir mitos yang membelenggu rasio, dan mengangkat pemahaman-pemahaman saintifik yang lebih berdaya guna untuk masyarakat yang lebih maju.
Referensi :
David boaz, Cato institute, 2018,"alam pikiran libertarian: manifesto untuk kebebasan"
Prof. K. Bertens, PT kanisius, 2010,"ringkasan sejarah filsafat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H