* Kesehatan Mental: Meskipun memberikan kepuasan sesaat, doom spending tidak menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Bahkan, bisa memperburuk kondisi mental karena rasa bersalah setelah berbelanja.
* Lingkungan: Konsumsi yang berlebihan akibat doom spending turut berkontribusi pada masalah lingkungan, seperti produksi sampah yang semakin meningkat.
Cara Mengatasi Doom Spending
* Kenali Pemicunya: Coba identifikasi apa yang memicu keinginan untuk berbelanja. Apakah karena stres kerja, hubungan percintaan yang bermasalah, atau faktor lainnya?
* Cari Alternatif: Ketika muncul keinginan untuk berbelanja, coba alihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain yang lebih produktif, seperti berolahraga, membaca buku, atau menghabiskan waktu bersama orang terdekat.
* Buat Anggaran: Membuat anggaran dan mencatat setiap pengeluaran dapat membantu kita lebih sadar akan kebiasaan belanja kita.
* Cari Dukungan: Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada teman, keluarga, atau profesional jika kesulitan mengatasi kebiasaan ini.
Doom spending memang terlihat menarik, namun dampaknya bisa sangat merugikan. Penting bagi kita untuk lebih sadar akan kebiasaan belanja kita dan mencari cara yang lebih sehat untuk mengatasi perasaan negatif. Ingat, kebahagiaan tidak selalu bisa dibeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H