Dalam sepekan terakhir, viral di media sosial sejumlah turis asing yang bikin ulah dan onar, perilaku mereka meresahkan, tidak hanya mengganggu warga sekitarnya, tetapi juga meresahkan pelaku pariwisata, apa antisipasi pemerintah terkait hal ini?
Sebelum membahas ke arah pertanyaan, terlebih dahulu kita harus mengetahui mengapa banyak sekali sekarang ini turis yang menyalahi aturan dan bertindak semena-mena? mengingat bahwa sebelum-sebelumnya tidak pernah kita jumpai kasus seperti ini.
Dikutip dari siaran CNN Indonesia, Pak Azril Azahari selaku ketua ikatan cendekiawan pariwisata Indonesia, mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebab hal ini terjadi.Â
pertama, paradigma pariwisata itu sudah bergeser bentuknya, sebelum tahun 80-an bentuk pariwisata itu adalah Mass-tourism, yang mana mengejar volume banyaknya wisatawan. kemudian dari 1980-2000 terjadilah Alternative-tourism yang disebut pada masa ini mulai mencari bentuk dari pariwisata itu sendiri.Â
Tahun 2000-2020 bentuk pariwisata nya menjadi quality-tourism, yang mana pada saat ini bentuk pariwisata memfokuskan pada kualitas pengalaman yang diberikan kepada wisatawan, bukan hanya jumlah wisatawan yang berkunjung kesuatu destinasi wisata.
kemudian dengan adanya pandemik menjadi customize-tourism tetapi masih berfokus ke volume atau banyaknya wisatawan yang berkunjung setelah dua tahun terakhir terkendala dengan adanya pandemik.Â
Kemudian ketentuan bebas visa juga menjadi salah satu faktor, yang mana karena kemudahan visa ini membuat wisatawan yang datang ke Indonesia itu dari kalangan medium ke bawah. karena faktor-faktor inilah terjadinya tindak pidana kemudian banyak masalah sosial baru.
 "padahal kalau wisatawan yang dari medium keatas tidak akan terjadi hal seperti ini, karena mereka mematuhi sekali standar-standar yang berlaku sebagai wisatawan yang baik". ujar pak Azril. Menurut pak Azril Ketentuan bebas visa dan bentuk dari pariwisata ini harus di Reevaluasi lagi.Â
Pak Fadjar Hutomo, Staff ahli bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf juga menyetujui usulan dari pak Azril. beliau juga mengungkapkan bahwasanya pemerintah setempat Gubernur Bali sudah melakukan rapat lintas kementrian untuk menghasilkan solusi bagi permasalahan ini, berikut beberapa poin dari apa yang disampaikan Pak Fadjar:
1. Akan lebih intensif lagi terkait sosialisasi dan informasi mengenai Do and Don`t yang harus diperhatikan turis wisatawan.
2. Meminta koordinasi dengan perwakilan dari negara-negara sahabat terutama negara yang jumlah wisatawannya banyak berkunjung ke Indonesia
3. Bentuk pariwisata harus lebih memperhatikan kualitas bukan hanya kuantitas wisatawan
4. 'Responsible tourism' harus disosialisasikan
Antisipasi pemerintah terhadap hal ini sangatlah penting demi menjaga keamanaan dan kenyamanan masyarakat serta para wisatawan. Tindakan yang tepat dan efektif harus segala dilakukan untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H