Sumber: dok. pribadi
Kedua, masalah kemiskinan dan ketidakmerataan pembangunan sarana/fasilitas umum, dalam hal ini fasilitas toilet dan sarana saluran air limbah domestik (parit/selokan).
Untuk mewujudkan kesehatan lingkungan yang baik, perlu didukung dengan sarana sanitasi yang baik. Ketika kelompok 5 melakukan wawancara di beberapa rumah penduduk, ada rumah yang tidak dilengkapi dengan saluran pembuangan limbah domestik.
Sebut saja Ibu yang saya wawancarai dengan inisial Ibu X. ketika saya menanyakan "biasanya, Ibu buang air sisa cucian atau mandi ke mana ya, Bu?".
Ibu X : "yaa.. langsung dibuang gitu aja ke belakang rumah. Disini belum dibuatin comberan, neng. Cuma rumah-rumah yang buat nginep tamu aja yang dibuatin."
Saya: "emangnya Ibu sama tetangga di sini ga coba bilang ke pak RT atau siapa gitu, Bu?"
Ibu X : "saya mah ga ngerti neng, ngomongnya ke siapa. Waktu itu udah dibilangin sama Pak RT nya. Tapi, Pak Lurah nya belom ngasi dananya. Gimana dia tau kondisi kita, orang dia tinggalnya di Jakarta sono."
Saya: "Kok gitu, Bu?"
Ibu X: "iya, Pak Lurahnya ke sini paling sebulan sekali atau dua kali. Jadi, kitanya juga susah ngomongnya ke siapa."
Saya: "terus, kalau air minum, ibu pake air dari mana?"
Ibu X: "Ya.. nadangin air hujan aja, neng. Air hujan ditampung digentong, terus direbus. Kalo pake air sumur mah rasanya ga enak (mungkin maksudnya rasanya payau kali yaaa)."